Untuk sebagian orang, warnet mungkin terkesan “jadul” dan cuma jadi tempat main game online. Tapi buat Gen Z, warnet masih punya daya tarik tersendiri.
Generasi yang tumbuh bersama internet ini justru melihat warnet sebagai tempat produktif—bukan hanya hiburan, tapi juga untuk belajar dan berkarya.
Lalu, aktivitas apa saja yang biasa dilakukan Gen Z di warnet zaman sekarang? Yuk simak poin-poin berikut lengkap dengan perlengkapan warnet yang menunjangnya.
Warnet, Sudah Ada Sejak Kapan Sih?
Dikutip dari Metaco, warnet pertama kali muncul sekitar tahun 1992 hingga 1994 dimana nama-nama seperti RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan orang - orang yang hadir di awal pembangunan Internet Indonesia
Siapakah pionir warnet Indonesia? Adalah Ir. Michael S. Sunggiardi yang merupakan salah satu pionir pendiri warnet pertama di Indonesia yang pada 1995 mendirikan “BoNet” di Bogor.
Dikutip dari Wikipedia, pada 1 Juli 1995, PT BoNet Utama dibentuk dan terletak di Cafe Botanicus tengah Kebun Raya Bogor. BoNet bukanlah warnet seperti yang dibayangkan melainkan akses internet yang dikhususkan untuk turis-turis yang sedang berkunjung ke Kebun Raya Bogor. Warnet pun semakin berkembang dan menjamur di tahun 1996-1998.
Bermain game, nampaknya sudah menjadi kegiatan utama warnet bahkan sejak pertama kali kemunculannya dimana sebelum warnet menjamur, terlebih dahulu muncul wargame (warung game) yang menyajikan game online seperti Counter-Strike 1.3, Command and Conquer: Red Alert 2, Age of Empires 2, dan game lainnya.
Namun kini, tentu saja tidak hanya bermain game melainkan kegiatan online yang dapat dilakukan di warnet terutama oleh gen Z.
Ngapain Aja Gen Z di Warnet?
Mungkin, era warnet bagi generasi saya usai sudah. Terlebih setelah hadirnya WiFi di rumah dan penggunaan kuota pada SimCard. Namun jika membicarakan warnet, generasi kami mungkin lebih banyak browsing, chatting dan beberapa sengaja bermain game. Lantas bagaimana dengan gen z, Mereka ngapain aja di warnet?
1. Bikin & Edit Konten Digital
Banyak Gen Z yang aktif bikin konten untuk TikTok, Instagram, hingga YouTube. Tapi nggak semua punya laptop atau PC dengan spesifikasi tinggi. Di sinilah warnet berperan besar.
Perlengkapan:
- PC dengan spesifikasi tinggi (minimal RAM 16 GB, GPU yang mumpuni)
- Headset dan mic untuk voice over
- Software editing seperti Adobe Premiere Pro, Photoshop, CapCut Desktop, dan Canva
- Monitor besar untuk preview yang lebih nyaman
Mereka bisa mengedit vlog, membuat konten reels, atau bahkan merekam suara untuk video kreatif mereka. Warnet yang menyediakan dukungan teknis tambahan pun makin digemari. Bahkan, beberapa pemilik warnet sudah bekerja sama dengan penyedia jasa IT support agar perangkat dan jaringan selalu optimal, tanpa lag saat render atau upload konten ke platform digital.
2. Ngerjain Tugas Sekolah atau Kuliah
Gen Z yang masih sekolah atau kuliah sering datang ke warnet untuk mengerjakan tugas kelompok, riset online, atau mencetak dokumen.
Perlengkapan:
- Microsoft Office dan Google Workspace
- Printer dan scanner
- Webcam dan headset untuk meeting online
- Koneksi internet stabil
Warnet yang menyediakan area kerja yang tenang dan nyaman menjadi pilihan utama. Bahkan, kini mulai muncul mini coworking space dalam konsep warnet modern.
3. Belajar Online & Kursus Digital
Banyak Gen Z mengikuti kursus online seperti coding, desain grafis, atau UI/UX. Warnet jadi tempat ideal untuk mengakses kursus berbayar dan melakukan latihan praktikal.
Perlengkapan:
- Koneksi internet cepat dan stabil
- Headset full cover untuk fokus
- Dual monitor (opsional)
- Keyboard & mouse ergonomis
Untuk menunjang kegiatan ini, tidak sedikit pemilik warnet maupun pengguna yang membeli perlengkapan pendukung—seperti headset, mouse ergonomis, hingga monitor tambahan—dari luar negeri karena harganya lebih kompetitif. Dalam hal ini, keberadaan jasa bayar Alibaba sangat membantu untuk melakukan transaksi pembelian alat-alat tersebut dari vendor internasional, khususnya yang menjual lewat platform seperti Alibaba, dengan tetap menjaga keamanan dan legalitas prosesnya.
4. War Tiket Konser & Event Virtual
Saat ada konser K-pop, event musik, atau pre-order album artis favorit, Gen Z rela datang pagi-pagi ke warnet untuk "war tiket."
Perlengkapan:
- Koneksi internet minimal 100 Mbps
- Jaringan LAN langsung ke PC
- Sistem UPS untuk antisipasi mati listrik
- Multiple tab & multiple screen setup
Warnet dengan koneksi super cepat punya daya tarik besar saat event besar berlangsung. Bahkan beberapa warnet menyediakan paket khusus “ruang war tiket” dengan timer, refresh auto-clicker, dan kursi ergonomis.
5. Nonton & Streaming Bareng
Gen Z juga gemar nonton bareng film, anime, atau turnamen e-sports di warnet, sambil santai ngopi atau ngemil.
Perlengkapan:
- Monitor besar 24–27 inci
- Headset premium atau speaker eksternal
- Langganan platform legal (Netflix, Disney+, YouTube Premium)
- Ruangan semi-private ber-AC
Warnet yang menyediakan menu makanan ringan dan suasana cozy seperti kafe juga lebih menarik di mata Gen Z.
6. Upload Portofolio & Freelance Job
Gen Z yang sudah mulai freelance, misalnya di bidang desain, video editor, atau content writer, sering ke warnet untuk:
- Upload portofolio ke Behance, Dribbble, atau Upwork
- Kirim dokumen proyek klien
- Ikut tes kerja atau interview online
Perlengkapan:
- PC dengan akses cepat ke cloud storage
- Webcam & mic untuk video call
- Software pendukung seperti Figma, Adobe Illustrator, Google Drive
- Keyboard ergonomis untuk ngetik cepat dan lama
Beberapa dari mereka bahkan menggunakan warnet untuk melakukan interview online atau mengirim file proyek berukuran besar. Di momen-momen krusial ini, keandalan jaringan dan keamanan perangkat sangat penting. Tak heran, warnet profesional mulai menggandeng layanan jasa IT support untuk maintenance sistem dan menjaga kenyamanan pengguna.
Kesimpulan
Saya akui, gen Z lebih kreatif dan aktif di warnet dibanding generasi kami. Beralihnya kegiatan offline menjadi online atau hadir dalam format keduanya, tatanan transaksi finansial yang serba digital dan hadirnya berbagai jenis platform hiburan turut mengubah aktivitas online di warnet.
Warnet zaman now bukan lagi tempat “nongkrong gamer” semata. Gen Z telah mengubah wajah warnet menjadi ruang kreatif, belajar, dan bekerja. Dengan perlengkapan yang mumpuni, warnet bisa jadi solusi bagi mereka yang belum punya fasilitas di rumah, tapi ingin tetap produktif.
Kalau kamu punya warnet atau rencana membuka usaha sejenis, pastikan kamu tahu kebutuhan Gen Z ini. Sesuaikan fasilitas dengan tren digital masa kini agar warnet tetap relevan dan ramai dikunjungi.
Posting Komentar
Posting Komentar