Selama masa pandemi hingga pasca pandemi, pernah gak sih mendengar informasi mengenai kerja remote? Ya! Kerja remote menjadi sesuatu hal yang tetiba digemari dan menjadi pilihan berkarir karena kemudahan sistem kerjanya yang fleksibilitas waktu dan lokasi.
Nyatanya, minat pekerja Indonesia untuk bekerja secara remote bagi perusahaan luar negeri terus meningkat. Hal ini sejalan dengan hasil survei Decoding Global Talent 2024 yang dilakukan oleh JobStreet, Boston Consulting Group, dan The Network, yang menyatakan bahwa 71% pekerja Indonesia lebih memilih kerja remote dibanding bekerja di luar negeri.
Namun, bekerja di luar negeri masih menjadi pilihan menarik bagi mereka yang ingin mendapatkan pengalaman internasional, gaji lebih tinggi, serta lingkungan kerja yang lebih kompetitif.
Dengan dua opsi yang sama-sama menjanjikan, sebetulnya mana sih yang lebih baik? Yuk baca selanjutnya untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing pilihan serta pertimbangan keamanan dan fleksibilitas kerja.
Kerja Remote Adalah
Menurut McShane & Glinow (2021), kerja remote atau remote working adalah model kerja yang memungkinkan karyawan bekerja dari mana saja, kapan saja, dan dengan cara apa saja. Flexibilitas waktu dan tempat menjadi kelebihan kerja remote sehingga menjadi pilihan berkarir banyak orang masa kini, tidak terkecuali ibu rumah tangga dan mahasiswa.
Kamu bisa kejra remote dimana saja dan kapan saja tidak terbatas waktu dan tempat. Kamu bisa bekerja dirumah, working space hingga cafe.
Kerja remote nyatanya semakin diminati seiring dengan semakin meningkatkatnya jumlah perusahaan baik dalam negeri maupun luar negeri yang membuka pilihan bekerja kerja remote.
![]() |
Kerja Remote |
Kerja di Luar Negeri , Peluang dan Keamanan
Siapa yang gak ingin kerja di luar negeri? Ofkors ingin dong! Memiliki pengalaman kerja dengan vibe yang jauh berbeda baik dari segi lingkungan maupun rekan kerja, bekerja di luar negeri menjadi impian banyak alumnus maupun mereka yang sudah bekerja. Bekerja diluar negeri bisa menjadi langkah strategis dalam meningkatkan jenjang karir dan pengalaman hidup.
Meski demikian, kita perlu mempertimbangkan aspek - aspek penting untuk menjaga keamanan diri sendiri dan tidak terjebak penipuan.
Kita perlu memperhatikan aspek budaya negara agar tidak terlalu kaget ketika mengalami shock culture, mempelajari kelebihan dan kekurangan perusahaan, perhatikan jaminan fasilitas serta tunjangan hidup dari perusahaan, hingga tingkat keamanan dan legalitas pekerjaan.
Bekerja di luar negeri lebih dari sekadar gaya-gayaan atau tren semata, dibutuhkan kompetensi dan skill yang mumpuni untuk bisa bekerja di luar negeri. Hla ini sejalan dengan apa yang dinyatakan oleh Direktorat Jenderal (Dirjen) Promosi dan Pemanfaatan Kerja Luar Negeri, Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) yang menyatakan bahwa bekerja di luar negeri membutuhkan kompetensi dan persiapan matang.
Untuk itu, selain meningkatkan kompetensi dan skill, kita juga perlu mempelajari seluk beluk bagaimana bekerja di luar negeri termasuk jenis pekerja imigran Indonesia agar kita bisa memilih jenis pekerjaan di luar negeri.
Jenis Pekerja Migran Indonesia
Menurut Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), pekerja migran adalah orang yang bermigrasi dari satu negara ke negara lain untuk bekerja bagi orang lain. Sementara menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, pekerja migran adalah warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri.
Sebelum memilih bekerja di luar negeri atau secara remote, penting untuk memahami jenis pekerja migran Indonesia. Pekerja migran Indonesia (PMI) adalah sebutan bagi setiap warga negara Indonesia yang akan, sedang, atau telah melakukan pekerjaan dengan menerima upah di luar wilayah Republik Indonesia.
1. Pekerja Migran Formal
Pekerja migran sektor formal merupakan pekerja migran dengan kualifikasi yang cukup ketat, dimana mereka yang menjadi calon pekerja memiliki jenjang pendidikan menengah keatas, memiliki keahlian, serta pengalaman kerja ( kebumenkab.go.id ). Pekerja migram formal memiliki kualifikasi sebagai berikut :
- Memiliki kontrak resmi dengan perusahaan luar negeri.
- Mendapatkan visa kerja yang legal serta perlindungan hukum.
- Bekerja di sektor seperti manufaktur, teknologi, kesehatan, dan konstruksi.
2. Pekerja Migran Informal
Pekerja migran informal adalah pekerja migran yang bekerja di luar negeri untuk pengguna perseorangan yang tidak berbadan hukum. Pekerja migran informal juga disebut "domestic worker" atau penata laksana rumah tangga.
- Tidak memiliki kontrak resmi, sehingga rentan terhadap eksploitasi.
- Banyak bekerja sebagai asisten rumah tangga atau pekerja lepas tanpa jaminan hukum.
- Minimnya perlindungan tenaga kerja dan hak asasi.
![]() |
Jenis pekerja migran Indonesia |
Kelebihan dan Kekurangan Bekerja di Luar Negeri vs. Kerja Remote
Pilihan kerja remote semakin meningkat seiring dengan meningkatnya teknologi dan perubahan budaya kerja sehingga banyak perusahaan yang menawarkan opsi kerja jarak jauh.
Namun, bekerja di luar negeri juga masih diminati oleh calon pekerja. Hal ini seiring dengan data yang dikeluarkan oleh Jobstreet di awal artikel yaitu 71% masyarakat Indonesia mempunyai keinginan kuat untuk bekerja di luar negeri.
Kelebihan Bekerja di Luar Negeri
Sebelum memutuskan bekerja diluar negeri, ada baiknya kita mengetahui kelebihan bekerja di luar negeri, yaitu sebagai berikut :
1. Gaji Lebih Tinggi
Sudah tidak diragukan lagi bahwa dengan kerja di luar negeri kita akan memperoleh penghasilan atau gaji yang lebih tinggi. Negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat menawarkan gaji yang lebih kompetitif dibandingkan rata-rata di Indonesia. Bekerja di negara-negara tersebut bisa menjadi pilihan loh.
2. Kesempatan Belajar dan Berkembang
Perbedaan budaya, kebiasaan dan mindset dari satu negara dengan negara lain secara tidak langsung dapat memberikan pengaruh poisitf terhadap perkembangan personality dan jenjang karir. Dengan bekerja di luar negeri kita dapat memperoleh kemudahan akses terhadap teknologi baru, pelatihan, dan pengalaman multikultural.
3. Jaminan Sosial dan Hukum
Selama kita bekerja diluar negeri dengan status pekerja migran formal, maka kita akan mendapatkan asuransi kesehatan, tunjangan pensiun, serta perlindungan hukum baik dari perusahaan maupun dari negara Indonesia.
Kekurangan Bekerja di Luar Negeri
Dengan kelebihan bekerja di luar negeri diatas yang menggiurkan, kita perlu mempertimbangkan beberapa poin kekurangan dari bekerja di luar negeri, yaitu :
1. Jauh dari Keluarga
Salah satu resiko yang perlu dipertimbangkan ketika memutuksan bekerja di luar negeri adalah, kamu akan jauh dari keluarga, sahabat dekat dan kerabat. Apakah kamu sudah siap? Bekerja dan tinggal di luar negeri artinya kamu harus beradaptasi dengan budaya di negara tersebut dan mampu menyesuaikan diri.
2. Biaya Hidup Tinggi
Penghasilan atau gaji yang kamu peroleh dengan bekerja di luar negeri nyatanya sebanding dengan biaya hidup yang juga tinggi di luar negeri. Terlebih negara-negara maju yang memiliki biaya hidup lebih tinggi dimana hal tersebut bisa mengurangi daya beli meskipun gaji besar.
3. Persyaratan Visa dan Legalitas
Bagi kamu yang pernah traveling ke luar negeri tentu pernah melalui proses pembuatan visa bukan? Pastinya sudah tahu jika proses pembuatan visa cukup rumit dan membutuhkan waktu tidak sebentar disertai kelengkapan dokumen dan keterampilan khusus.
![]() | |
|
Kelebihan Bekerja Remote
Sekilas, kerja remote nampak menyenangkan bukan? Bagaimana tidak karena dengan kerja remote kamu bisa bekerja dengan kelebihan - kelebihan sebagai berikut :
1. Fleksibilitas Waktu dan Lokasi
Felsibilitas waktu dan lokasi bekerja menjadi kelebihan utama yang menjadi pertimbangan calon pekerja untuk kerja remote. Kamu bisa bekerja di perusahaan dalam negeri maupun luar negeri kapan saja dan dimana saja.
2. Efisiensi Biaya
Dengan kerja remote, kamu bisa memangkas biasaya - biaya yang dikeuarkan jika kamu bekerja di kantor atau di luar negeri seperti ongkos transportasi, biaya proses pembuatan visa dan akomodasi di luar negeri.
3. Potensi Penghasilan Tak Terbatas
Kerja remote umumnya menjadi pilihan bagi mereka yang ingin bekerja sebagai freelancer namun tidak sedikit juga yang kerja remote merupakan karyawan tetap. Baik sebagai freelancer ataupun pekerja tetap, kamu harus membangun personal branding dan membangun portofolio yang menarik agar bisa menjangkau klien global dan meningkatkan penghasilan.
Kekurangan Bekerja Remote
Apakah kerja remote tidak memiliki kekurangan? Tentu saja ada. Beberapa poin kekuarngan kerja remote berikut ini perlu kamu pertimbangkan sebelum memutuskan bekerja sebagai freelancer dengan kerja remote, yaitu :
1. Kurangnya Jaminan Keamanan Kerja
Harus diingat bahwa bekerja sebagai freelancer dengan kerja remote itu artinya kamu tidak akan mendapatkan tunjangan kesehatan atau asuransi dari perusahaan. Tidak hanya itu, kamu juga tidak akan mendapatkan uang THR atau tunjangan hari raya. Itu artinya, kamu perlu bekerja lebih untuk mendapatkan penghasilan agar bisa memenuhi biaya asuransi dan tabugan THR.
2. Kurangnya Interaksi Sosial
Freelancer yang kerja remote umumnya bekerja secara soliter atau sendiri. Hal ini bisa menyebabkan kamu kurang interaksi sosial dan membangun networking di dunia nyata meski pada kenyataanya kamu masih bisa tetap berinteraksi di dunia maya. Namun, hal ini tentu berbeda bukan?
3. Perubahan Zona Waktu
Jika kamu bekerja remote untuk perusahaan di luar negeri, maka kamu perlu mempertimbangkan perubahan zona waktu. Misalnya kamu bekerja remote untuk perusahaan di Jerman, maka kamu harus bersiap-siap bergadang mengirim report atau melakukan komunikasi dengan perusahaan tersebut karena perbedaan waktu selama 6 jam yaitu pukul 12:00 WIB di Indonesia sama dengan pukul 06:00 AM waktu Jerman.
Bekerja dengan klien dari negara berbeda bisa mengganggu jadwal kerja dan kehidupan pribadi termasuk juga kesehatan.
Bidang Pekerjaan yang Dibutuhkan Di luar Negeri dan Kerja Remote
Minat tenaga kerja Indonesia untuk bekerja di luar negeri maupun secara remote meningkat seiring dengan permintaan perusahaan - perusahaan secara global. Berikut adalah bidang pekerjaan yang banyak dicari saat ini, apakah ada yang sesuai dengan minat dan keahlianmu?
Pekerjaan yang Banyak Dibutuhkan di Luar Negeri
1. Teknik dan Konstruksi
Jepang, Korea Selatan, dan Timur Tengah membutuhkan banyak tenaga teknik seperti insinyur sipil, mekanik, dan teknisi listrik. Standar keamanan kerja sangat tinggi, terutama di proyek konstruksi besar yang mewajibkan pekerja untuk menggunakan body harness safety saat bekerja di ketinggian.
2. Kesehatan dan Keperawatan
Banyak negara maju seperti Jerman dan Kanada membuka peluang bagi perawat dan tenaga medis karena populasi lansia yang meningkat.
3. Manufaktur dan Industri
Sektor ini masih menjadi favorit bagi pekerja Indonesia di negara seperti Malaysia dan Taiwan, terutama untuk industri otomotif dan elektronik.
4. Hospitality dan Pariwisata
Negara seperti Uni Emirat Arab dan Maladewa membutuhkan banyak pekerja di sektor perhotelan, restoran, dan layanan pelanggan.
![]() |
Pekerjaan yang dibutuhkan di luar negeri |
Pekerjaan Remote yang Sedang Tren
Kerja remote juga ternyata memiliki tren yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan yang berbanding lurus dengan perkembangan teknologi, yaitu sebagai berikut :
1. Digital Marketing dan SEO Specialist
Bisnis online berkembang pesat, meningkatkan permintaan untuk ahli SEO dan digital marketing. Banyak freelancer membangun portofolio lewat jasa pembuatan website demi menarik klien dari luar negeri. Bahkan sebagai pusat bisnis digital, Jakarta, menjadi rumah bagi banyak digital agency Jakarta yang kini memiliki klien internasional, dengan pekerjanya yang bekerja secara remote menangani proyek global.
2. Software Development dan IT Support
Profesi seperti front-end developer, back-end developer, dan cyber security specialist sangat dicari oleh perusahaan teknologi global.
3. Content Creator dan Copywriter
Banyak perusahaan luar negeri mencari penulis konten berbahasa Inggris untuk meningkatkan pemasaran digital mereka.
4. Virtual Assistant dan Customer Support
Posisi ini banyak dicari oleh startup dan e-commerce yang ingin mempekerjakan tenaga kerja dari berbagai negara tanpa harus memiliki kantor fisik.
Kesimpulan: Mana yang Lebih Baik?
Mana yang lebih baik? Kerja di luar negeri atau kerja remote? Keputusan antara bekerja di luar negeri atau bekerja secara remote bergantung pada kebutuhan dan preferensi kamu pribadi.
Jika kamu ingin mendapatkan pengalaman kerja internasional dengan penghasilan lebih tinggi disertai pengalaman dan keamanan kerja yang lebih baik, maka bekerja di luar negeri bisa menjadi pilihan tepat.
Namun, jika kamu lebih mengutamakan fleksibilitas waktu dan lokasi serta ingin bekerja secara mandiri, maka bekerja secara remote adalah opsi yang lebih baik.
Apapun pilihannya, pastikan kamu memiliki persiapan yang matang, baik itu dalam bentuk penguasaan keterampilan teknis untuk industri luar negeri, atau membangun kehadiran digital dengan jasa pembuatan website, digital marketing, dan sebagainya untuk meningkatkan peluang dalam dunia kerja remote.
Memang sih ya. Ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing antara kerja remote dan kerja di luar negeri. Buat yang ingin selalu bersama keluarga, mungkin lebih nyaman kerja remote. Tapi buat yang ingin eksplore tempat-tempat baru, kayaknya pilihan kerja di luar negeri lebih oke.
BalasHapusAnakku pernah kerja di LN, keponakan sekarang kerja di Canada. Masing-masing memang ada kelebihan & kekurangan. Yang perlu dipikirkan adalah masa tua, mau di mana? Banyak yg jadinya bingung. Krn mau pulang ke Indonesia, bingung mau ngapain. Tapi ragu juga kalau meninggal di LN, gimana cara pemakamannya? Katanya sih di Belanda kalau engga ikut asuransi kematian, bakal dikremasi.
BalasHapusSepakat apapun pilihannya, tentunya harus dipertimbangkan plus minusnya. Selama bisa menerima segala risikonya ya.
BalasHapusAnak seorang teman lebih memilih tinggal di Jerman setelah kulit dengan pertimbangan setahun sekali tetap bisa pulang, kerja di Indo pun juga sama.
Buatku kerja remote menarik banget sih, dibayar dolar tapi kita tetap bisa mengatur gaya hidup. Tapi memang zona waktu bakal berpengaruh juga sih, apalagi kalau jarak waktunya lumayan jauh, bakal effort ngatur waktu
BalasHapusSaya ingin sekali bisa kerja remote di luar negeri. Namun masih terkendala bahasa. Masih belajar terus.
BalasHapusnggak dipungkiri kalau minat warga Indonesia untuk kerja diluar negeri tinggi, tapi memang untuk kerja di luar negeri perlu skill yang harus diasah
BalasHapusbegitu juga dengan kerja remote, ada plus minusnya, kita harus menyesuaikan waktu dengan negara dimana kita kerja remote.
Seru juga kalau bisa kerja remote apalagi udah bisa manage waktu dengan baik
Keponakan aku kerjanya di perusahaan yang berbasis di Singapura. Bidang IT. Tapi dia staynya tetap di Indonesia. Jadi kerjanya sistem remote. Gaji standar luar, lalu tetap bisa di Indonesia bersama keluarga. Kerjaan idaman banget ya
BalasHapusTapi tentu saja suka dukanya pasti tetap ada
Apapun pekerjaan kita, mari jalani dengan sungguh-sungguh agar dapat memberikan hasil yang terbaik
Kak, maaf ini dengan Arni
HapusTadi lupa ganti nama user