Review Ghost Walk (2019) : Apakah Kita Menjalani Hidup Bermakna atau Hanya Bertahan? - Artjoka - Gaya Hidup Kreatif

Pesan film ini menggema, seperti riak air yang tak kunjung usai hingga di akhir film aku meng-amini ucapan Lee Min-seong , “Hidup lebih dari sekadar bertahan, hidup bersinar dengan caranya sendiri”

Bernadya bilang, “Ada waktu-waktu, Hal buruk datang berturut-turut, Semua yang tinggal juga yang hilang, seberapa pun absurdnya, Pasti ada makna “

Bernadya memilih menemukan makna di balik setiap kejadian yang dialaminya, seperti halnya Kang Hye-Jung (Han Hae-In), sang tokoh utama Ghost Walk (2019) yang setelah mengalami fase mati suri, dia menemukan hidupnya bersinar setelah sebelumnya menjalani hari-hari yang hampa, stagnan, dan biasa saja.

Meski cerita film korea Ghost Walk 2019 ini berawal dengan kehampaan, suram, dingin dan membosankan, namun seiring berjalannya waktu, alur cerita perlahan menghadirkan kehangatan emosional yang mendalam melalui hubungan tak terduga antara Kang Hye-Jung (Han Hae-In) dan Soo-yang (Gam So-Hyun) yang berkembang di akhir kisah.

Ghost Walk (Bamui Muni Yeolrinda (2019)

Durasi : 1h 29m

Genre : Drama/Fantasy

Director : Eun-Jeong Yu

Writer : Eun-Jeong Yu

Pemeran : Han Hae-In sebagai Kang Hye-Jung, Jeon So-Nee Sebagai Yoo Hyo-Yeon, Gam So-Hyun Sebagai Jeon Soo-Yang

Rating Tomatoes : 83%

IMDb RATING : 5,4/10

Ghost Walk (2019) cast (asianwiki)

Ghost Walk (2019) adalah film korea drama fantasi tentang hantu yang kembali ke masa lalu, namun tetap terikat pada kenyataan. kamu akan terserap dalam pemikiran jauh menyelami makna : Apakah Kita Menjalani Hidup Bermakna atau Hanya Bertahan?

Haruskah Kumati Untuk Menemukan Jawaban?

Kang Hye-Jung, seperti kebanyakan perempuan lajang usia 30 an masa kini, memilih hidup sendiri di kost-kostan sempit dan fokus bekerja, tidak berminat berkencan apalagi menikah.

Meski tidak dijelaskan secara eksplisit mengapa Kang Hye-Jung memilih jalur hidup sepi tanpa pasangan atau teman dekat, namun pesan ini terlihat jelas dari setiap narasi dan scene film ini.

“Setelah meninggalkan rumah, aku memutuskan hubungan dengan keluargaku aku tak ingin bergantung pada siapapun, aku bertekad untuk berhasil dengan usahaku sendiri”

Itulah yang dikatakan Kang Hye-Jung sembari berbaring diatas kasur, menatap sepi karangan bunga pemberian Lee Min-seong (Lee Seung-chan) yang menyukainya namun dia tolak karena Kang Hye-Jung tidak memiliki hasrat untuk memiliki hubungan romansa dengan pria manapun.

Kang Hye-Jung bekerja di pabrik

Kang Hye-Jung

Esoknya, Kang Hye-Jung menjalani rutinitas hidup yang sama, bekerja, pulang dan tidur.

Namun malam itu ada yang berbeda, dalam perjalanan pulang menuju apartemennya, Kang Hye-Jung melihat sosok anak kecil berjongkok di pinggir tong sampah namun diabaikannya. Tak lama terdengar suara ringkih si anak kecil meminta tolong namun ketika Kang Hye-Jung melihat kembali ke arah sumber suara, sosok anak kecil tersebut lenyap..

Bergegas Kang Hye-Jung pulang, masuk kamar dengan kondisi lampu nyala-mati karena rusak, lalu tidur.

Esoknya, Kang Hye-Jung terbangun dari tidur dengan mata terbelalak lalu bangun dan berjalan dalam ruangan gelap. Tak lama muncul seberkas cahaya lalu dia berjalan ke arahnya lalu suasana gelap memudar dan kini dia berdiri ditengah apartemennya yang penuh dengan polisi.

Terlihat bercak darah di atas karpet kamarnya. Lalu dia melambai ke arah jendela kamarnya namun pantulan dirinya tak nampak di jendela, saat itu dia menyadari bahwa dia sudah hilang dan mungkin menjadi hantu.

Namun nyatanya, Kang Hye-Jung belum menjadi hantu sesungguhnya melainkan arwah gentayangan karena secara fisik saat ini tubuhnya terbaring mati suri di rumah sakit.

Kang Hye-Jung yakin jika dia sudah mati dan menjadi hantu. Terbukti dengan setiap kali secara tiba-tiba dia terjatuh seakan pingsan lalu terbangun dan mendapati dirinya melakukan perjalanan kembali ke masa lalu.

Di masa lalu dia bertemu dengan teman satu apartemen dengannya dan menemukan adanya keterkaitan antara Soo-yang dan teman satu apartemennya serta kejadian naas yang menimpa dirinya, yang menyebabkannya mati suri.

Sebagai arwah gentayangan, Kang Hye-Jung melalui perjalanan suasana yang melankolis di sekelilingnya. Mencoba menyatukan setiap kepingan puzzle kejadian penyebab tragedi yang menimpa dirinya dan berusaha mengubahnya.

Ending Ghost Walk (2019), Simpulkan Sendiri

Tak jelas apakah Kang Hye-Jung secara nyata bangun dari mati surinya meski scene memperlihatkan dia terbangun dari mati surinya namun alat pendeteksi jantung memperlihatkan denyut nol.

Di Akhir film Kang Hye-Jung berkata,

“Nenek, aku pernah melihatmu dalam mimpiku, kau melihat keluar jendela bus yang menuju kota asalmu. Gambar - gambar dilemari pakaianan lamamu pasti diukkir kan? Pemandang yang hilang kembali dna peristiwa yang tak dapat diubah kembali ke tempatnya. Apakah ini yang nenek lihat? Ada sesuatu yang kusembunyikan dari diriku yang dulu , ada yang ingin kusampaikan padanya”

“Hantu yang tidak punya hari esok, akan kembali di jalurnya sendiri agar dia tidak menghilang. Hanya setelah mengamati malam kemarin dia berpikir untuk menghentikan perjalanannya. Di Akhir perjalanannya hantu itu menemui sebuah pintu, pintu malam dimana kita bisa masuk , pintu malam yang selalu bisa dibuka tetapi tidak pernah ada pintu malam yang selalu bisa kita masuki.”

Kamu bisa menyimpulkan sesuai keinginan, tapi aku menemukan sebuah kesimpulan dimana akhirnya Kang Hye-Jung menemukan makna hidup yang berarti setelah melakukan perjalanan waktu, namun tak menjadi arti karena kini dia sudah mati.

Kang Hye-Jung memberi pesan bahwa, jalani hidup dengan makna meski makna tersebut remeh, se-remeh kamu memiliki hidup yang biasa saja, kamu bukan siapa - siapa, kamu tak sehebat orang lain, tapi bagi sebagian kecil orang lain kamu berarti. Jalani hidup dengan penuh syukur.

Ghost Walk (2019), Ambigu Namun Layak Di Tonton

Terlepas dari ending film yang ambigu, nyatanya film ini meninggalkan kesan mendalam meskipun untuk menonton “Ghost Walk”, aku perlu bersabar karena narasinya yang lambat dan suasana hati yang sederhana, namun diproduksi dengan baik meski anggaran sangat terbatas.

“Ghost Walk” korean movie , drama dengan alur cerita yang kuat dibungkus dengan plot twist di akhir film dan akting berkualitas dari Han Hae-In yang mampu melukiskan wanita kesepian yang kehilangan arah dan makna hidup.

Soo-ya mengejar Kang Hye-Jung

 Kang Hye-Jung mati suri

Lee Min-seong dan  Kang Hye-Jung

Penyutradaraan yang cerdas dan digarap dengan sinematografi sederhana dengan beberapa efek visual jadul dan pencahayaan close-up yang indah yang diambil oleh DP Lee Ju-hwan, menjadikan film ini layak untuk ditonton meski IMDb hanya memberikan rating 5.4/10.

Film ini membalut sang protagonis dengan pakaian yang sederhana yang membuatnya menyatu dengan alur yang suram, menggambarkan jiwa yang hilang tanpa tujuan yang jelas namun masih bisa menemukan makna kehidupan yang lebih dari sekadar bertahan, meski terlambat disadari.

Kesimpulan 

Kamu dan aku, jangan sampai seperti Kang Hye-Jung, terlambat menyadari hal kecil yang indah yang ada disekitar kita. 

Entah itu sapaan selamat pagi dari sahabat atau pasangan, si kecil membantu membereskan rumah meski hasilnya tetap berantakan, atau kecupan selamat pagi dari si sulung.

Semua itu menjadikan hidupmu jauh lebih berarti dan bermakna. Bahwa kamu ada, lebih dari sekadar bertahan, tapi kamu ada dan penting bagi mereka.

Referensi :

https://asianwiki.com/Ghost_Walk

https://www.koreaherald.com/view.php?ud=20190804000069#:~:text=%5BHerald%20Review%5D%20'Ghost%20Walk,through%20eyes%20of%20a%20specter&text=What%20does%20it%20mean%20for,worker%20whose%20provincial%20life…

https://www.koreanfilm.or.kr/eng/films/index/filmsView.jsp?movieCd=20186645

https://www.rottentomatoes.com/m/ghost_walk?openLoginModal=true

https://www.imdb.com/title/tt10923084/