Explosions In The Sky on stage. |
Gak nyangka! Akhirnya impian nonton Explosions In The Sky terwujud setelah aku menunggu selama 15 tahun! Terimakasih banyak Soundrenaline 2023 yang sudah menghadirkan EITS di panggung Next Level pada hari Sabtu, 02 September 2023 kemarin.
Aku sangat berharap Explosions In The Sky bawain lagu-lagu favoritku, seperti First breath after coma, your hand in mine, The Only Moment We Were Alone, Postcard from 1952, Yasmin The Light, Climbing Bear dan lagu mereka terbaru Moving On.
Akan tetapi, apakah semua lagu favoritku dimainkan mereka? Let's find out di cerita seru, amazing sekaligus magical ketika akhirnya aku bisa nonton Explosions In The Sky di panggung Soundrenaline 2023.
Kegembiraan Bertemu Explosions in The Sky
Ada sebuah anekdot yang diamini oleh penggemar musik post rock, bahwa :
“Fixed kamu udah naik haji deh kalau udah nonton Explosions In The Sky atau Sigur Ros!”.
Anekdot ini semacam ilustrasi pencapaian terbesar bagi penggemar dan musisi musik post rock.
Kapan sih pertama kali aku kenal Explosions In The Sky? Melalui seorang teman lama, First Breath after coma adalah lagu pertama dari Explosions In The Sky yang aku dengar di tahun 2008.
Pertama kali mendengar lagu ini pertama kali, sontak aku menolak, “Ini lagu apaan sih? musik terus gak ada nyanyinya. Ogah ah! bikin ngantuk!” itulah respon ketika mendengar lagu Explosions In the sky. Tapi karena diputar terus-menerus, pada akhirnya suka juga sampai sekarang.
EITS juga, jadi jembatan "mak comblang" aku dan paksuami. Nonton pertunjukan musik mereka, selalu menjadi impian kami berdua.
Impian itu pun terwujud lewat festival musik Soundrenaline 2023. Tanpa banyak ba-bi-bu, aku, paksuami beserta rombongan UTBBYS berangkat menuju Jakarta, untuk “ibadah haji” menyaksikan aksi panggung Munaf Rayani dkk.
Explosions In The Sky, Band Post Rock yang gak Ngaku Post Rock
Salah satu kelebihan musik genre post rock adalah, musiknya yang nirvokal sehingga pendengarnya bebas mengekspresikan diri sesuai mood ketika mendengar lagu-lagu post rock.
Misalnya nih, aku dengerin lagu Explosions In The Sky berjudul The Only Moment We Were Alone pas lagi seneng, suasana makin bikin happy. Begitu didengerin pas lagi sedih, aku bisa menangis sejadi-jadinya. Luar biasa bukan?
Dentuman gitar yang berirama seakan bernyanyi dan mendayu, pelan, lembut namun terasa menguatkan membuatku bisa mendengarkan lagu-lagu Explosions In The Sky terus menerus tanpa rasa bosan. Ya sesekali aku dengerin juga BTS atau Blackpink sih buat bangun mood lain, hahahaha.
Entah bagaimana, musik Explosions In The Sky mampu membuat tenang sekaligus bersemangat dalam waktu bersamaan. Explosions In The Sky lewat musiknya seakan berkata, “ Cerialah - bahagialah, yuk semangat!”.
Lagu-lagu Explosions in the sky nyatanya berdampak cukup besar terhadap pendengar dan penggemar setianya.
Dikutip dari laman majalah online Pitchfork, seorang Kritikus musik Hartley Golstein mengatakan bahwa musik Explosions in the Sky, terutama dari album Those Who Tell the Truth Shall Die, Those Who Tell the Truth Shall Live Forever telah membantunya bertahan melalui kesedihan akibat peristiwa 11 September setelah dunia terasa runtuh pada hari itu.
Musik Explosions In The Sky banyak dipengaruhi oleh berbagai macam genre musik dan dikenal dengan musik mereka yang instrumental dan atmosferik.
Padahal, jika dilihat dari segi komposisi, musik Explosions in the sky sangat sederhana. Tidak banyak permainan nada yang sulit apalagi teknik gitar yang “pupurulukan”.
Kecemerlangannya justru terletak pada bakat bermain musik dan visi komposisinya. Permainan gitar dengan nada sederhana milik Munaf, Mark dan Mike seakan menari dan menjalin satu sama lain. Permainan twinkle gitar mereka sudah menjadi trademark tersendiri dengan ada dan suara gitar yang khas.
Bicara soal gear, boleh percaya atau tidak tapi untuk band internasional dan senior sekelas Explosions in the sky mereka tidak menggunakan pedalboard untuk meletakan FX mereka diatas panggung. FX gitar mereka letakan dan susun begitu saja dilantai. Bahkan, mereka menggunakan jenis FX serta gitar hingga amplifier yang selalu sama sejak album pertama. Semua Gear yang digunakan juga terbilamng yang biasa saja, bukan brand mewah.
Meski demikian, EITS mampu membuat lagu megah dan menyentuh hati hanya menggunakan alat yang sederhana dan gak mewah. Itu sih kelebihan dan hebatnya EITS. Kesederhanaan mereka gak hanya terlihat dari gear yang digunakan, tapi juga attitude yang humble.
Setup gitar FX Munaf Rayani |
Dikutip dari guitar-com, lagu-lagu Explosions in the sky memiliki frasa melodi dingin yang lantas diberi ruang yang cukup untuk memotong ke inti emosi, lalu ketegangan meningkat dan pecah hingga klimaks tanpa henti seperti ombak yang menghantam bebatuan. Sementara itu, perasaan ini seperti merasa aman di tengah badai besar yang mengamuk di sekitar kita.
Lagu-lagu mereka tidak bicara soal cinta lebay yang bikin muak. Semua hal yang terjadi disekitar hingga apa yang mereka lihat di berita bisa menjadi inspirasi lagu mereka.
Contohnya, lagu The Only Moment We Were Alone yang berdurasi 10 menit penuh dengan seluruh emosi di setiap part nya antara kebahagiaan, kesedihan hingga rasa marah dan sepi yang diwakili oleh momen-momen distorsi. Nyatanya, lagu ini terinspirasi oleh berita TV tentang pelaut Rusia yang terjebak di tenggelamnya kapal selam nuklir Kursk pada tahun 2000. Hrasky menggambarkan lagu ini sebagai "menakutkan, menakutkan, dan sepi".
Meski kritikus musik dan penggemar menyatakan mereka sebagai band post rock karena musiknya yang instrumentalist dan nirvokal, Explosions sendiri menyatakan bahwa mereka bukan musisi post rock melainkan rock band. Sama halnya dengan Mogwai yang juga enggan menyebut diri mereka sendiri sebagai band post rock.
Kupikir ini bijak sih, karena jika ditelaah dan ditelusuri jejaknya, genre post rock bukanlah genre musik yang dari sono-nya udah ada. Melainkan hasil opini seorang jurnalis musik di tahun 1994 yaitu Simon Reynolds setelah dia me-review album milik Bark Psychosis - Hex yang didefinisikan " Memainkan musik bukan rock dengan instrumen-instrumen musik rock, dan lebih mengutamakan texture dan timbre daripada power chord "
Jadi memang benar, akar musik mereka adalah musik rock namun nirvokal. Meski demikian, penggemar dan kritikus musik terlanjur menyebut mereka sebagai band post rock karena ciri khas dasar mereka yang memainkan musik instrumental rock.
Above all, bagiku pribadi genap sudah impian menonton Explosions in the sky terwujud setelah penantian belasan tahun, lebih tepatnya 15 tahun penantian. Berbeda denganku, paksuami menunggu lebih lama lagi yaitu 20 tahun! Buset dah! Tua nungguin Explosions In The Sky konser ya! Hahahaha.
Road To Explosions In The Sky, Sempet Nyasar Masuk gang Motor
Jama'ah Postrokiyah, UTBBYS nonton Explosions in the sky soundrenaline 2023 Foto bareng paksuami sebelum berangkat bareng rombongan postrockiyah UTBBYS, nonton Explosions in the sky soundrenaline 2023 |
Hal yang lucu tapi ganggu selama perjalanan ke Jakarta adalah, kesombongan si Achil yang mentang - mentang kita pake mobil dia terus kita dipaksa gitu dengerin lagu dia sepanjang jalan Tol sampai akhirnya aku protes kan,
“ Chil, jangan jadi Giant lah, kita dipaksa dengerin lagu kamu dari tadi. Ganti lagu dong!”
Si Achil ketawa ngakak dan begitu masuk Jakarta, Koi ganti lagu si Achil dengan lagunya si Explosions In The Sky. Ah lega! wkwkwk. Finally! Jam 17:00 WIB touchdown area parkir Soundrenaline 2023 di Carnaval Ancol! Wow bersemangat banget!
Venue Soundrenaline 2023 Super Luas, Stage Explosions In The Sky Dimana ya?
Venue map Soundrenaline 2023 (sumber Soundrenaline) |
Tapi ya diterima aja deh dipanggil Ibu, karena meski sudah ber-OOTD sederhana yang gak ibu-ibu banget, tetep ya yang namanya keriput serta tubuh tambun nan subur khas ibu - ibu gak bisa bohong dan itu fakta yang gak bisa ditolak! Yee kaannn?
Venue Soundrenaline 2023 punya banyak booth, gedung dan lima stage yaitu A Stage, Progress Stage, Iconic Stage, Next Level Stage, dan panggung Creators Park. Semua stage punya besaran berbeda dan stage paling besar adalah A Stage yang menghadirkan bintang tamu utama seperti Thirty Second to Mars, Kodaline, Lauv dll.
Waktu sudah menunjukan magrib, kita sholat dulu sebelum jalan-jalan di venue sambil nyari dimana stage nya Explosions In The Sky performance nanti malam yang ternyata mereka bakal main di stage Next Level. Jam segitu belum banyak pengunjung yang datang. Kupikir, wah Soundrenaline kali in kok sepi amat ya? Eh ternyata perkiraanku salah. Makin malam yaa makin ramai dan padat pengunjung.
Line up artist Soundrenaline 2023 Day 1 |
Secara gitu, selain Explosions In The Sky bakal ada penampilan Thirty Second To Mars yang jadi penampil utama Soundrenaline di Stage A. Selain itu, ada Joan, Turnover, Endah Rhesa dan The Cash yang digawangi Tora Sudiro and the gank yang bawain lagu - lagu orang karena katanya si Tora Sudiro gak banyak orang yang tau lagu mereka! wkwkwk.
Karena nunggu si Explosions In The Sky performance masih lama, lantas apa yang kami lakukan? Mang Uji dan Koi ngider keliling venue ketemuan sama relasi mereka dari A mild. Sementara Pak Suami reunian dengan teman-temen komunitasnya ngeband dari jaman masih gerilya bikin event musik indie di Bandung dan Jakarta.
Sementara aku? Yaahh nongkrong manis sambil menikmati suguhan lagu - lagu Joan dan The Cash di Stage A sembari dengerin curhatan dan banyolannya Achil dan Jay.
Lapar pun datang, tepat jam 19:30 wib kami kembali “ngider” venue cari makanan yang bisa nambah tenaga buat persiapan nonton Explosions In The Sky dalam waktu dua jam lagi.
Pilihanku selalu memilih menu nasi dengan brand yang pasti-pasti aja udah tahu rasanya, yaitu Hokben. Sementara paksuami, ofkors pilih bakmi karena itu favorit dia. Tepat pukul 21:30 WIB, kami berjalan menuju stage Next Level dan bersiap menyambut kemunculan Munaf Rayani dkk di atas panggung.
Penampilan Explosions In The Sky, Pecah! Merinding, Klimaks dan Bikin Nangis!
Explosions in the sky live at Soundrenaline 2023, foto pribadi |
Semua penonton riuh dengan teriakan dan ungkapan excitement mereka karena berjumpa dengan band pujaan hati. Aku yakin, tidak hanya aku dan paksuami yang menunggu belasan tahun kedatangan mereka, tapi hampir semua penonton.
Akhirnya, waktu yang dinantikan tiba juga.
Sebagai pembukaan, Munaf membuka kata sambutan dengan menyapa seluruh penonton mengunakan bahasa Indonesia yang dia baca melalui selembar kertas, begini katanya Munaf :
“Kami senang akhirnya bisa berada disini setelah sekian lama. Terimakasih sudah bersama kami malam ini. Kami dari Ledakin di Langit”
Penonton pun riuh tertawa karena pelafalan munaf yang lucu sekaligus tak sabar menunggu mereka mulai memainkan lagu.
Lalu mulai lah terdengar dentingan gitar khas milik Munaf yang mirip suara Mindray yang menunjukan kondisi lemahnya jantung seseorang yang akan meninggal, disusul dentuman kick drum….wow! ini lagu favoritku! First Breath After Coma! Aaaarrrgghh. Bulu kuduk langsung berdiri, muringkak, merinding sampai seluruh badan bergetar.
Spontan aku gak bisa menahan air mata begitu permainan gitar ketiganya mulai masuk, sampai merasakan klimaks di menit ke 3:53 dan aku menangis!
Tanpa ada jeda, Explosions in the sky melanjutkan permainan musik mereka dengan memainkan lagu The Birth and Death of the Day yang diawali dengan hentakan senar gitar Mike dan permainan distorsi gitar lain. Sungguh megah.
Lalu kami dibawa selow oleh lagu Greet Death, melodi yang sendu namun dalam dan dapet nih suara keceletot gitar Munaf yang khas! Hahahaha. Udah jadi ciri khas sih, kalau di setiap performancenya pasti ada aja suara sumbang gitar Munaf entah di lagu yang mana.
And finally, Explosions in the sky memainkan lagu ke empat yaitu Your Hand in Mine, Aaaarrgghh!!! Udah jangan ditanya deh, lagu ini sudah jadi lagu wajibnya Explosions in the sky dan semua penonton sudah hafal nadanya.
Lucunya, karena kan si Explosions in the sky gak punya lirik nyanyian, terus kita jadi gak bisa sing a song kan? and then apa yang dilakukan? Penonton menyanyikan nada gitar mereka dengan nada vokal, “ Terengneng neng neng, terengnengnengneng neng neng neng,, terengnengnengneng neng neng……la la…la la la la la, la la la…..la la la” wkwkwkwk!!!
Di akhir lagu Your hand in mine, hujan pun turun. Wah ini magical banget. Gak lama, terdengar noise gitar dan trembling permainan gitar Mark dan petikan gitar Mike disusul hentakan senar pada gitar Munaf yang khas menandakan bahwa mereka akan membawakan lagu “ The Only Moment We Were Alone”.
Ah udah deh, speechless. Lagu encore yang selalu jadi favoritku. Hentakan beat kick drum yang upbeat di temani tremble dan twinkle gitar ketiganya, bikin pecah.
Emosi Pun klimaks ketika memasuki menit ke 6:10 ketika drum Chris mulai memainkan hentakan snare militer dan memuncak di menit ke 08:10. Ah anjay! Ku menangis lagi! Ini sih earagsm berkali-kali.
Hujan pun turun semakin deras bersatu dengan air mata yang terasa asin di lidah. Lalu emosi menurun dan perlahan terasa hangat di menit ke 9:00. Kita dibawa rilex sampai kta dibawa naik lagi di menit ke 10:17 bersamaan dengan genjrengan gitar Mike dan Munaf serta nyanyian gitar Mark yang memuncak dan naik hingga akhir lagu di temani beat drum menghentak.
Munaf Rayani, Mike, Mark dan Chris bermain begitu menggila hingga Munaf hampir melempar gitarnya ke bawah lalu……… Ssssttttt!!!! lagu pun berhenti secara tiba-tiba. Itulah ending lagu The Only Moment We Were Alone.
Suara tepuk riuh dan teriakan penonton membanjiri ending penampilan Explosions in the sky. Mereka berpamitan tanpa mengucapkan sepatah kata, hanya lambaian tangan dan senyuman serta tawa riang.
Ah we want moreeee!!!!! Semua penonton berteriak, “ We Want More!! We Want more!!”
Tapi sayangnya, mereka gak nongol-nongol! Hahaha. Jay Dempo, sound engineering sekaligus basis mereka muncul untuk menenangkan penonton dan menujuK jari ke arah jam tangan miliknya seakan berkata, “ Maaf waktunya sudah habis”
Yaaaa……penonton kecewa! Hahahaha. Kami Pun berbalik arah, berjalan kaki keluar venue Soundrenaline, menuju area parkir sambil bercerita betapa terkesannya pertunjukan Explosions in the sky tadi.
Perjumpaan kami dengan Explosions in the sky terasa begitu singkat. Rasanya agak kentang sih, karena selain waktu yang agak molor, mereka juga hanya membawakan 6 lagu. Wajar kalau terasa kurang! Ya iya lah ini kan pertunjukan festival, bukan konser tunggal! wkwkwkwk.
Meski begitu, kami tetap bersyukur akhirnya bisa ketemu Explosions in the sky. Lihat wajah mereka secara live yang ternyata gak jauh beda dengan yang sering kami lihat di Youtube.
Gagal Move On dari Explosions in the sky Soundrenaline 2023
Nyandu dan pengen nonton lagi adalah after effect setelah nonton Explosions in the sky di soundrenaline 2023. Vibe nya masih terasa hingga berhari-hari kemudian. Nonton video hasil rekaman lagi, Update status di WA, IGS, buka twitter, posting instagram dan saling komen perihal amazingnya pertunjukan mereka.
Paksuami sih yang paling berkesan dengan pertunjukan Explosions in the sky di Soundrenaline 2023. Kenapa? Karena akhirnya dia bisa ketemu Munaf Rayani langsung di backstage! Hahahaha.
Di waktu sambil nunggu mereka menggung tuh kisaran jam 19:30 an lah, aku lagi ngobrol kan sama Jay, terus Mang Uji bilang ke paksuami,
“Hayang panggih jeung Munaf teu?” ( Mau ketemu Munaf gak?) tanya Mang Uji,
“Hayang atuh!”, jawab paksuami kegirangan,
Terus Mang Uji ngajaklah paksuami dan Koi ke backstage. Atas bantuan panitia event, paksuami bisa ketemu Munaf.
Dia bercerita, karena speechless gak tau harus ngomong apa, begitu ngeliat Munaf paksuami auto teriak,
“ Munaaaaffffff!!!”, teriak paksuami dan Munaf menoleh karena kaget.
“ I’ve been waiting for your coming for 20 years!!!” ucap paksuami sembari gugup,
Munaf tampak terkejut dan berkata. “ Oh really? Wow, thank you so much!!” Mereka berpelukan layaknya sepasang kekasih yang udah lama gak ketemu.
UTBBYS foto bareng Explosions In The Sky Soundrenaline 2023 |
Paksuami foto bareng Munaf Rayani |
Selfie bareng Jeremy Thomas, eh salah....Akang Munaf Rayani! wkwk |
Malam itu, kami pulang langsung setelah menonton Exploisons In The Sky lalu mampir dulu makan pecel ayam, lalu ke apartemen Achil karena badanku gerah auto pengen ganti baju dan cuci muka. Lalu kami pulang ke Bandung.
Sepanjang jalan, sambil otak setengah tidur aku mendengar....ini para bocah ( paksuami, Koi dan Achil) masih aja ngomongin penampilan si EITS tadi! wkwkwkwk. Emang ya vibe nya begitu kerasa bahkan sampai kami sampai rumah pukul enam pagi.
Se-candu itu emang nonton Explosions in the sky bagiku dan sadly, aku gak bisa mentransfer apa yang aku rasakan kepada kalian.
Oleh sebab itu, aku menyarankan kalian dengerin deh lagu-lagu mereka di Youtube. Lagu mereka yang terbaru juga asoy geboy loh, judulnya Moving On. Kamu juga bisa coba dengerin setlist Explosions in the sky di Soundrenaline, yaitu :
- First Breath After Coma
- The Birth and Death of the Day
- Greet Death
- Your Hand in Mine
- The Fight
- The Only Moment We Were Alone ( Rekomen banget)
Coba dengarkan dengan hati dan pikiran terbuka, rasakan setiap dentingan gitar dan hentakan drum, rasakan secara mendalam, hayati dan selamat tersihir oleh lagu-lagunya Explosions in the sky!
OMG! seru bangeeettttt. akhhh, ada LAUV ✨ keren banget kak Eka bisa nonton. semoga aku next bisa nonton LAUV. bener sih emang candu banget kalo habis nonton konser bawaannya pengen lagi lagi dan lagiii hahah
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKalau sudah sefrekuensi gini sama suami mah, pasti auto senangnya bakal awet. Apalagi di acara Soundrenaline dengan line up yang pastinya nggak kaleng-kaleng. Emang seseru itu sih acaranya.
BalasHapusKuncinya satu hobi satu visi misi sama pasangan itu yang bikin perjalanan rumah tangga makin berwarna ya
HapusSaya kebetulan tidak tahu soal Explosions in Sky ini, Mbak. Tapi kalau sudah idola, pasti akan disambangi, apalagi Bandung-Jakarta juga dekat.
BalasHapusDan sebenarnya saya pengin nonton Saundrenaline ini, Mbak. Hanya berlum diberi kesempatan. Saya terakhir nonton itu tahun berapa ya, saat masih diadakan di parkir timur senayan hehehe.
Wah kebayang gimana excitednya kamu mbaa bisa nonton lagi setelah 15 tahun. Lucu juga anekdotnya udaha naik haji kalau uda nonton Explosions In The Sky wkwkwk, emang bener2 pencapaian banget sih yaaa. Kayanya lagu The Only Moment We Were Alone juga ngena banget dengan ungkapan emosi pada tiap partnya yaa.
BalasHapusKeren ya bisa sama kesukaannya dengan suami
BalasHapusKalau aku sendiri soal konser masih terbilang pemula
Pengen nonton tapi nunggu anak besaran dikit
Keren banget kaka sama suaminya, benar-benar belahan jiwa. Selera musiknya kompak banget. Ikut ngerasain serunya nonton Explosions In Sky. Ternyata fans punya anekdot yang juga bikin ngocol tentang band ini.
BalasHapusWah, penantian selama 15 tahun nggak sia-sia dong ya...Happy banget pastinya kamu, mbak. Palagi bisa berswa foto dengan mereka idolamu...Selamat ya...
BalasHapusAku belum pernah dengar soal Exploison in The Sky ini. Tapi, aku coba search lagunya di Youtube. Emang kayak ngajakin kita buat ceria gitu....
BalasHapusPasti seru ya nonton konser langsung seperti itu,
BalasHapusdaku belum pernah dan belum tahu tentang band nya,
tapi kalau lihat dari genre musiknya, bisa bakalan asik nih, ntar ceki-ceki ah
Ini emg fans sejati sih. Sampe niat banget bikin poster dan nyamperin artisnya sampe ke belakang panggung.
BalasHapusTerakhir nonton Soundrenaline tuh pas msh awal2 sih. Zaman D'Massive. Haha. Ketauan umurnya dah.
Dgn nyenengin paksu smg jd berkah buat mbaknya ya. Emg cwok tuh senengnya sederhana. Bs ktmu idolanya gini aja udh seneng bgt.
Waaah nonton Soundrenaline. Keren banget Teh. Apalagi ada band idola dan suaminya Teteh bisa foto bareng ya. Lucky banget.
BalasHapusBTW harga tiketnya berapa ya?
Couple Goal nih teh Eka dan suami, sama-sama sefrekuensi dalam bidang music.
BalasHapusAsyiknya bisa nonton Soundrenaline dan bertemu idola di belakang panggung, pasti jadi momen tak terlupakan. So Lucky
setuju kak, hehe..
Hapuskalau udah rekan hidup se-frekuensi begini mah bakalan seru deh buat kemana-mana bareng apalagi urusannya sama musik
Akhirnya setelah penantian sangat lama, dapat juga kesempatan nonton langsung Soundrenaline ya, Kak. Pasti senang banget nih, bisa dapat kesempatan itu
BalasHapusNggak kebayang excitednya nunggu 15 tahun loh buat nonton ini. Alhamdulillah masyaAllah semoga pengalamannya bisa jadi berkah ya
BalasHapusAh saya jadi ikutan menghentak nih membayangkan musiknya mengiring gelengan kepala ini
BalasHapusSeru ya
Satu yang saya ingat nih dari musik ini:
Cerialah
Bahagialah
Yuk semangat!
Seru banget euy! pasti beda banget vibesnya ya, lebih seru dan ramai! Apalagi kalau soundrenaline sudah pasti settingnya cakep dan sounsystemnya muanteeeep!
BalasHapusSampai pake frasa :jemaah" doooongggg ahahaha pas part ini aku langsung ngerasa "ya ampun sengefans itu yaaa kalian". Seru banget sih Kak bisa mendatangi konser yang bertahun-tahun diidamkan. Baru tau juga kalau lagu-lagu ala post rock ini yang bikin Kakak jadi partner hidup sama paksuami. Seru banget.
BalasHapusUhh, so sweet banget sih nih pasangan, bisa sama gitu impiannya, xixixi.. alhamdulullah terwujud juga selama 15 tahun ya teh.
BalasHapusTapi itu beneran kek sepasang kekasih fotonya, ngapa paksu gak pegang pundak juga sih, wkwkwk..
Enw, waktu di Medan dulu aku nggak pernah absen nih nontonin Soundrenaline etapi keknya beda ya, yg itu artisnya lokal semua, ahaha..
ih seru banget ya bisa menyaksikan langsung pagelaran musik kece sekelas soundrenaline ini kak, pasti happy banget bisa melihat aksi panggung artis favorit kita secara langsung
BalasHapusUlasannya lengkap banget sampe sejarah terciptanya lagu The Only Moment We Were Alone karena terinspirasi berita TV tentang pelaut Rusia yang terjebak di tenggelamnya kapal selam nuklir Kursk pada tahun 2000. Ini keren banget
BalasHapusDengerin lagu sedih terus ikutan sedih sampai nangis itu artinya makna lagunya masuk dan ngena banget. Keren nih pencipta lagunya
BalasHapusseneng banget pastinya sih yaa kak kalo nonton konser kesukaan. aku sendiri belum keturutan bisa nonton MCR pas kemarin mereka lagi tour
BalasHapusIyaaa kaan..
BalasHapusNonton konser terutama sama yang "gue banget" tuh secandu ituuu..
After effestnya ini istilahnya PCD, memang kudu banget dinikmati. Dan semoga bisa ketemu lagi ama explosions in sky di tahun tahun berikutnya.
Jakarta uda ujan aja yaa..
Aku jadi sedikit khawatir ama konser SMTown 23 September besok di GBK.
Semoga sehat-sehat dan aman terkendali semuanya.
Semoga segera bisa konser tunggal yaa, kak Eka.
HapusUda pasti puas banget karena bawain lagu lejen sampai karya terbaru mereka.
Biasanya emang gitu kak, kalo habis nonton konser band kesukaan, susah move on nya, karena masih terngiang2 keseruan dan penampilan mereka di atas panggung :)
BalasHapusAnekdotnya unyu syekali mbak. Hahahaha.... emang kalau udah cinta ama musik bisa dibelain sampai salah jalan. 😁
BalasHapusAnyway bang Munaf sekilas mirip ama Jeremy Thomas yak.
Acaranya seru banget nih! ❤️
wah pengalaman yang tak terlupakan ini mah..jujur setelah baca tulisan ini saya jadi ikut senang. ngebayangin perasanya akhirnya bisa nonton band rock impian setelah lebih dari 10 tahun. Ternyata teh Eka dan suami pasangan penggemar musik rock sejati nih. BIsa foto bareng pulak. Btw saya salfok sama pengalaman salah ngikutin GPS motor. dan saya pernah ngalamin itu. kesel2 gimana gitu ya. wkwkwk
BalasHapusTernyata saya gak gitu ngerti musik jaman dulu. Aku cuma kenal MLTR, Boyzone, BSB, WestLife.. apakah ini kesenjangan generasi, atau saya memang gak ngerti grup2 band terkenal.. hehe..
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusJujurly aku baru tahu nih nama bandnya tapi kaka menulis ceritanya smpe aku kebawa banget jadi ikutan kseruan Soundrenaline 2023 nonton band favorit kaka
BalasHapusSama Kak, aku juga baru denger nama band itu,, dari judul kupikir awalnya kyak pertunjukan apa gitu ada explosions nya,,, tapi setelah dibaca berasa langsung kenal sama band nya, artikelnya dalam dan saintifik khas pecinta musik kawakan.
HapusKeren, jadi pengen sesekali nonton konser.
Wah senangnya bisa nonton Soundrenaline bareng suaminya mba, idolanya samaan juga lagi jadi bisa have fun bareng yak. Aq tuh suka takjub sama acara Soundrenaline kayaknya gak pernah absen ya. Tahun lalu idolaku One Republic juga manggung di sana
BalasHapusWah keren mas.. Kita sefrekuensi nih, sya suka juga event2 kaya soundrenalin ini dan emang suka juga dg genre2 musik rock di berbagai generasi.. Salut dg cerita di artikel inj.. Totalitas bgt
BalasHapusAku benar2 speechless baca tulisan mba mendeskripsikan lagu2 EITS 👍👍👍. Gilaaa kereeeen.
BalasHapusSebelum baca, aku sempet cari lagunya dulu di Spotify, lalu dengerin 1 lagu. Tapi Krn ga ada vokalis, lama2 jujur aku bosen. Trus aku baru baca tulisan mba Eka.
Ternyata malah tersihir dengan Kata2 mba dalam ceritain lagu2nya, dentuman drum dan untaian gitar yg bersatu padu, sampe bisa bikin nangis.
Oke, berarti aku bakal coba dengerin pelan2, urutan lagu yg mba saranin, dengan pikiran terbuka, dan santai.
Terkadang ada lagu yg memang baru bisa suka setelah di denger berulang kali. 👍
Se-ngefans itu yaa. Saya malah baru tau ada band namanya itu :). Terlihat dari panjang artikelnya, tergambar bahwa memang penulis cukup excited menunggu momen itu ya ya. Turut seneng "dengan harapan yang akhirnya kesampaian" hahaha.
BalasHapusIni ceritanya menarik banget buat dibaca mba. Ketara kalau penulisnya ngefans banget dgn explosions in the sky, nulis cerita konsernya dgn perasaan penuh. Bahagianya nular ke yg baca.
BalasHapusAaaa serunyaaaa! Jadi inget tahun lalu juga abis nonton Aurora sama suami dan teman-temannya. Happy banget dan gak bisa dilupain. Mana skrg semua musisi lagi tour dunia semua kaaan
BalasHapusAnjay, keren. Lihat cara nulisnya keliatan keknya happy dan bener-bener menjiwai. hehehe
BalasHapuskita yang ga ikut nonton pun kebawa suasana. Mantep ka
Seruuu.... selamat ya, kamu berhasil wujudkan impian kamu. Aku pernah nge fans yang sampai pengin banget nonton konsernya ya pas fiersa besari sejak dia baru banget muncul tuh, nggak kesampaian sampe sekarang. Huhu
BalasHapusSeru banget ya ampun. Haru banget ya bisa dengerin dan bernyanyi bersama penyanyi kesayangan.
BalasHapusBeuh 😢 kangen soundrenalin, pengen nonton lagi, hadir lagi sambil teriak2 n goyang2
BalasHapuswow pasti bahagia banget yaa, Mba, bisa ketemu dan foto bareng idolanya. dan nonton konser secara langsung itu memang beda yaa. ahh saya kapan bsa nonton konser secara langsung yaa?
BalasHapus