Jika anda orang tua yang sedang resah dan kesulitan membersamai anak belajar dirumah dengan bahan ajar kurikulum saat ini, ada baiknya kita sama - sama memahami terlebih dahulu apa peranan kurikulum dalam sistem pendidikan.
Melalui proses pemahaman yang komprehensif, maka resonansi dan riak pemahaman tersebut akan di proyeksikan dalam tindakan nyata ketika membersamai anak belajar di rumah tanpa banyak drama. Keterlibatan orang tua dalam aktivitas belajar anak dirumah akan memudahkan anak dalam proses belajar dengan harapan kelak anak kita memiliki kompetensi bekerja berdaya saing global.
Sebagaimana kita ketahui bahwa, globalisasi menandakan arus disrupsi teknologi yang terjadi secara bebas. Imbasnya, mau tidak mau baik negara di dukung peran orangtua harus mampu menyiapkan human resources berdaya saing global melalui penerapan kurikulum pendidikan terutama kurikulum internasional.
Lantas apa relevansi membersamai anak belajar dirumah dengan memahami peranan kurikulum internasional dalam sistem pendidikan di Indonesia? Apa sih pentingnya orang tua memahami kurikulum pendidikan? Berikut pemaparannya.
Peranan Orang Tua Dalam Penerapan Kurikulum
Faktanya, masih ada orang tua yang menyerahkan urusan pendidikan anak kepada institusi pendidikan. Hal ini tentu sangat disayangkan karena berdasarkan hasil laporan Organisation for Economic Co-Operation and Development (OECD) pada tahun 2012 menyatakan bahwa, kemampuan siswa dalam membaca dan belajar cenderung meningkat dengan adanya keterlibatan orang tua dalam aktivitas belajar.
Hal ini membuktikan bahwa, kerjasama orang tua dalam pendidikan anak memiliki peranan krusial. Untuk itu, memahami peranan kurikulum dalam sistem pendidikan juga sama pentingnya.
Secara garis besar kurikulum merupakan grand design perancangan, penentuan arah tujuan, pelaksanaan dan metode pembelajaran di lembaga pendidikan.
Apa manfaat orang tua memahami kurikulum? Serahkan saja semuanya pada pihak sekolah! Tentu tidak demikian bukan?
Dengan memahami kurikulum, orang tua dapat membersamai anak belajar dirumah tanpa banyak drama seperti yang pernah saya rasakan ketika membersamai anak belajar dengan bahan ajar menggunakan kurikulum 2013 saat ini.
Keterlibatan orang tua dalam aktivitas belajar anak di rumah melalui pengarahan dan bimbingan. ( Dok. Pribadi ) |
Kurikulum pendidikan Indonesia sudah mengalami beberapa kali perubahan. Sebagai orang tua yang membersamai anak belajar di rumah tentu akan kebingungan dengan perubahan yang drastis tersebut bukan? Terlebih jika anda generasi new boomers seperti saya yang ketika sekolah dulu belajar menggunakan kurikulum 1994.
Saya sempat kesulitan dengan perbedaan kurikulum tersebut ketika membersamai anak belajar dirumah. Mengapa tidak ada teori dalam buku Tematik? Mengapa mata pelajaran disatukan dalam buku Tematik? Mengapa siswa kelas 2 SD sudah belajar mengukur jarak? Ini kurikulumnya bagaimana sih? Yah! penuh dengan drama.
Namun, alih-alih terus bingung berkepanjangan lantas mengganggu proses membersamai anak belajar, maka saya mencoba memahami dan mempelajari kurikulum 2013.
Kini saya paham mengapa mata pelajaran dalam kurikulum 2013 terintegrasi dalam buku Tematik, yaitu bertujuan agar siswa dapat berfikiran terbuka dan lebih kritis.
Akhirnya saya pun beradaptasi dan mulai mengubah metode membersamai anak belajar di rumah. Saya mulai mengajak diskusi dan memancing anak agar berfikir kritis serta mencari solusi ketika membantu anak mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah.
Kini saya merasa lebih mudah ketika membersamai anak belajar setelah memahami peranan kurikulum. Langkah selanjutnya adalah menyiapkan skill dan mental agar kelak anak akan memiliki kemampuan berdaya saing global.
Untuk itu, memilih lembaga pendidikan internasional dengan kurikulum internasional dapat menjadi pilihan untuk anak saya, karena kurikulum internasional merupakan kurikulum yang siap menghadapi tantangan global.
Membersamai anak belajar di rumah. ( Dok. Pribadi)
|
Peranan Kurikulum Internasional dalam Sistem Pendidikan di Indonesia
Terkait soal kurikulum, selain kurikulum nasional juga terdapat kurikulum internasional. Kedua kurikulum ini memiliki perbedaan namun memiliki tujuan yang sama yaitu menciptakan siswa yang mandiri, berfikir kritis,, kreatif, mampu berkomunikasi dan berkolaborasi serta berdaya saing global.
Yang membedakan adalah, jika dalam kurikulum nasional siswa mempelajari mata pelajaran yang wajib dipelajari oleh semua siswa, maka tidak demikian dengan kurikulum internasional.
Dalam kurikulum internasional, siswa diberikan kebebasan dalam memilih mata pelajaran sesuai dengan minat siswa dengan ujian berstandar internasional sehingga siswa berpeluang lebih besar untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri seperti Amerika Serikat misalnya.
Menurut data World Population Review 2021, Amerika Serikat merupakan salah satu negara dengan pendidikan internasional terbaik dunia.
Tentu saya belum pernah ke Amerika, tapi saya gemar menonton film Hollywood bertema kehidupan sekolah seperti Dead Poet Society, Easy A, Good Will Hunting dan Freedom Writers adalah film tentang KBM di sekolah dengan kurikulum internasional yang berfokus pada proses dan hasil. Sehingga siswa memiliki kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah melalui proyek tugas mandiri atau kelompok sehingga siswa mampu berpikir kritis dan mampu berbicara di depan kelas.
Saya setuju jika dimasa yang akan datang Indonesia mengadopsi kurikulum internasional dalam sistem pendidikan di Indonesia. Karena menurut Kemenkeu Kalbar Edward Nainggolan menyatakan bahwa, sistem pendidikan Indonesia berada di peringkat 54 dari total 78 negara dan jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN, posisi Indonesia masih dibawah Singapura, Malaysia dan Thailand.
Disinilah letak peranan kurikulum internasional dalam sistem pendidikan di Indonesia. Mengapa? Dengan hadirnya kurikulum internasional dalam pendidikan di Indonesia maka Indonesia dapat memiliki SDM berdaya saing global dan dapat memberikan kontribusi terhadap negara.
Kita patut bersyukur karena kini sudah banyak lembaga pendidikan swasta mulai menerapkan kurikulum internasional dalam sistem pendidikan mereka salah satunya adalah Sampoerna University yang merupakan universitas swasta dengan kurikulum internasional Amerika dan bekerja sama dengan University of Arizona.
Sampoerna University memiliki program gelar ganda dengan kurikulum Amerika Serikat dan lulus dengan gelar sarjana AS terakreditasi dari University of Arizona dan Gelar Sarjana (S1) terakreditasi dari Sampoerna University.
Skema Kompetensi Kerja Lulusan lembaga pendidikan dengan kurikulum internasional ( Ilustrasi dok.pribadi) |
Rencanakan Pendidikan Anak Sedari Sekarang
Saya berharap orang tua yang mengalami masa transisi membersamai anak belajar di rumah seperti yang saya rasakan dapat lebih open mind terkait penerapan kurikulum pendidikan indonesia dan pendidikan internasional untuk mempersiapkan mentalitas anak ketika belajar. Karena Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa :
"Percaya, tegas, penuh ilmu hingga matang jiwanya, serta percaya diri, tidak mudah takut, tabah menghadapi rintangan apapun."
Sampoerna University ( Ilustrasi dok.pribadi)
Dengan demikian, memilih pendidikan ke jenjang universitas menjadi hal perlu direncanakan dengan bijak. Sampoerna University dapat menjadi pilihan universitas untuk anak kita kelak agar anak mampu berkontribusi terhadap kemajuan negara Indonesia dan memiliki kompetensi bekerja di era globalisasi.
Yang terpenting adalah, ketika orangtua memahami kurikulum sekolah maka orang tua dapat membersamai belajar anak dirumah dengan penyampaian yang lebih mudah dipahami anak sehingga dapat membantu proses belajar anak disekolah. Being a happy parent with knowledge will create a happy child with knowledge.
Referensi :
https://jdih.setkab.go.id
https://www.kemdikbud.go.id
https://www.kominfo.go.id
https://dataindonesia.id
https://www.weforum.org/
https://disdikkbb.org/
Orang tua memang harus terlibat aktif dalam pendidikan. Guru, sekolah, pemerintah dll berfungsi membantu tanggung jawab orang tua yang satu ini
BalasHapusKarena dampaknya untuk masa depan juga ya kak, makanya perlu semua pihak untuk memerhatikan pendidikan
HapusSetuju bangeeeet. Kalo dipikir2 emang kurikulum pendidikan saat ini ada kalanya membatasi ruang berpikir mahasiswa karena keterbatasan pilihan matkul yg boleh diambil. Padahal mereka butuh belajar dari disiplin ilmu lain supaya bisa bersinergi. 🙂
BalasHapusAku kadang liat adekku yg masih SD sering kasihan sama mata pelajarannya yg banyak bener. Belum lagi kalo nilai di subjek yg kurang dia suka di bawah kkm
Yes, para orang tua juga perlu terlibat dalam proses pembelajaran anak-anak di rumah, jadi nggak sepenuhnya mengandalkan pendidikan di sekolah aja. Jauh banget metode pembelajaran antara kurikulum internasional dengan kurikulum nasional ya. Nggak heran sih kalo Amerika jadi kiblat pendidikan bagi banyak orang di seluruh dunia. Sistem pendidikan yang diberikan top deh!!
BalasHapusSetuju kak, orangtua dapat mengarahkan anaknya untuk belajar di kampus yang asik seperti SU ini ya dengan keunggulannya yg bermanfaat
HapusMenjadikan anak pintar bukan berarti dengan mendikte ia harus bagaimana ya. Dengan memberikan pilihan dan ruang untuk ia berpikir kritis, justru bisa membawa anak mencapai prestasi tertinggi nya. Kurikulum Sampoerna University bisa dicontoh nih. Sekarang bukan jaman nya hafalan lagi...
BalasHapusNah ini, malah hafalan atau pas ulangan harus menulis jawaban sesuai catatan, itu bikin anak jadinya berpatokan pada hafalan (termasuk pilihan katanya juga jadi terbatas). Harusnya yang lebih dikembangkan ya kemampuan berpikir kritis dan kreatif ya di masa sekarang ini.
HapusZaman aku banget, kak Moon..
HapusBelajar kudu sama titik komanya. Kalau beda atau menurut bahasa sendiri, gurunya suka kasih nilai rendah.
Huhu...alhamdulillah, dengan kurikulum internasional saat ini, anak-anak terbiasa mengutarakan pendapat dan menjabarkan sesuai dengan pemahaman saat membaca dan mendengarkan ulasan guru atau hasil discuss bersama teman-temannya.
Semoga dengan kurikulum pendidikan internasional bisa membentuk karakter siswa yang lebih kritis, kreatif sekaligus solutif.
Hapusbetul sekali kak, orangtua punya peranan besar dalam pendidikan anak. saya dari SMP udah sounding ke anak nanti sma dimana, kuliah dimana, ingin kerja seperti apa, sambil kita kasih gambaran tentang dunia yang akan dihadapi nanti. beruntung sekarang banyak lembaga pendidikan bagus berkualitas bahkan kualitas internsional seperti Sampoerna University
BalasHapusSaya dari dulu sakit kepala sama sistem pendidikan yang menekankan hafalan dan mementingkan hasil. Rupanya sekarang sudah mulai berubah ya, terutama dengan adanya Sampoerna University ini.
BalasHapusSama mbak. Sekarang lagi nyari2 sekolah yg pakai kurikulum internasional biar nggak hafalan doang sekolahnya.
HapusNoted. Ini masih menjadi PR panjang buat kami ke depannya sebagai orang tua. Saat ini nak anak masih kecil.
BalasHapussekolah yang memiliki basis kurikulum internasional memang tidak bisa dipungkiri, mampunmenawarkan kualitas yang lebih baik untuk saat ini mulai dari bahasa, pola pikiri, koneksi, dna lainnya, sehingga jika ingin anak-anak kita berkembang lebih baik dalam hal tertentu memilih kampus berbasis kurikulum internasional ini menjadi pilihan
BalasHapusKalau kupikirkan lagi nih ya. Kita pilih sekolah tinggi yang menerapkan kurikulum internasional tuh kayak meningkatkan kualitas kita sendiri. Biar pemikiran kita lebih kritis dan analisis gitu deh. Apalagi kurikulum internasional juga fokus sama public speaking.
BalasHapusAoakah mungkin bisa menerapkan kurikulum berbasis Internasional dalam kurikulum pendidikan Indonesia? Perlu di pertimbangkan plus dan minusnya. Dan apaksah guru-guru dan murid bisa menyesuaikannya.
BalasHapusSebenarnya mungkin saja sih ya. Cuma memang kembali ke pertanyaan mengenai apakah guru dan murid bisa menyesuaikannya?
HapusKuliah dengan kurikulum yang siap hadapi segala tantangan globalisasi diperlukan untuk generasi muda, karena yang nantinya membangun bangsa ini semakin maju
BalasHapuskurikulum merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh perguruan tinggi. Kurikulum yg diterapkan harus sesuai dengan kebutuhan industri terlebih bisa menerapkan kurikulum internasional seperti Sampoerna University
BalasHapusSampoerna University boleh dilirik setelah lulus SMA, karena kurikulumnya oke sesuai dengan tuntutan jaman sekarang.(gusti yeni)
BalasHapusPeran Orang Tua penting demi masa depan anaknya, terutama masalah pendidikan harus yg berkompeten dan fasilitasnya lengkap.
BalasHapusSekarang ada lagi Kurikulum Merdeka yang saya belum terlalu paham nih Teh. Perlu juga kita memahami Kurikulum Internasional apalagi kalau nantinya menyasar kuliah di Sampoerna Universitu ya...Mudah-mudahan bisa diakui juga secara Intenasional...
BalasHapusAnak SD zaman sekarang memang luar biasa ya..
BalasHapusYang terbiasa dengan pola pembelajaran secara terbuka, kritis dan by project. Sungguh jauh berbeda dengan zaman aku sekolah dulu.
Alhamdulillah, jadi melatihkan belajar dengan kurikulum internasional yang kelak bermanfaat saat memasuki dunia yang sesungguhnya.
Setuju sih bahwa orang tua harus bisa menyesuaikan juga. Semakin berkembangnya jaman dengan kurikulum semakin berinovasi maka orang tua pun harus upgrade skill agar bisa menyesuaikan dengan sistem yang ada nih.
BalasHapusOrang tua memang punya peranan yang sangat penting sekali dalam belajar ya bund. Sebagai orang tua memang sudah semestinya memberikan dukungan dan motivasi serta menjadi role model yang baik dalam pembelajaran untuk anak.
BalasHapusJangankan orang tua, anak, siswa, guru saja masih banyak yg bingung dengan perubahan kurikulum pendidikan Indonesia yg suka berubah-ubah. Belum tuntas yg satu eh ada lagi kurikulum baru. Semoga Indonesia bosa mengadaptasi kurikulum internasional ini dengan persiapan yg lebih baik tentunya.
BalasHapusBener Kak. Di kampus ada kurikulum MBKM, Merdeka Belajar Kampus Merdeka, mahasiswa boleh belajar di luar kampus, setara 20 sks. Nah...kan harus dipantau. Hebat Sampoerna University, udah menerapkan Kurikulum Internasional yah...
HapusOrang tua memang memiliki peranan penting untuk membersamai anak dalam proses belajarnya ya Mba. Orang tua juga harus mengerti tentang kurikulum yang diterapkan di sekolah agar sesuai dengan cara 'ngajar' kita di rumah.
BalasHapusBetulll.. Ortu zaman dulu seperti saya agak kaget dengan perubahan kurikulum yg serba mendadak ya, Mbak. Namun, tak mengapa karena perkembangan zaman juga makin cepat, jadi harus selalu menyesuaikan
BalasHapusbagus ini kurikulum internasional diterapkan di Indonesia, soalnya siswa bebas memilih mata pelajaran sesuai dengan minat. jadi kompetensi siswa dapat cepet berkembang
BalasHapusSaya termasuk orangtua yang sempat agak gelagapan mendampingi anak belajar saat menggunakan buku Tematik. Tapi akhirnya menyesuaikan, anak-anak juga jadi kreativ dalam menyelesaikan pertanyaan yang ada di buku, gak terpaku pada teori baku.
BalasHapusKurikulum internasional yang diterapkan dalam pendidikan membuat anak lebih mengasah minat dan bakatnya.
sebagai orang yang belum berkeluarga, aku suka denger soal kurikulum anak sekolahan. saat ini udah banyak banget perubahan bakalan kayak kita harus selektif dan rajin cari informasi ya.
BalasHapusJadi teringat masa sekolah dulu, kurikulum emang penting banget buat pengembangan kemampuan anak. Di samping itu, orang tua juga harus selalu dukung ananknya dengan cara mengarahkan bukan mengharuskan.
BalasHapusKebanyakan orang tua memang belum memahami peran dari kurikulum itu sendiri. Apalagi di Indonesia selalu mengalami perubahan. Aku saja sempat kritik karena kurikulum terus berganti, padahal perubahan menyesuaikan dengan perkembangan zaman juga. Seperti kurikulum internasional yang punya peran penting juga dalam pendidikan Indonesia. Oleh karena itu, aku setuju banget kalau orang tua harus rencanakan pendidikan anak dengan baik dan pahami kurikulum yang digunakan sekolah.
BalasHapusOrang tua harus paham dan dapat mengawal pendidikan anaknya supaya bisa terarah dan fokus. Kurikulum internasional tentu sudah menyesuaikan kebutuhan sekarang. Penting banget sih
BalasHapusSetiap anak memng punya cara belajar yang beda-beda ya mbak. Ada yang santuy sambil dengerin musik, tapi ada juga yng butuh pancingan agar mau diajak berdiskusi atau sekedar berani minta tolong jika memgalami kesulitan
BalasHapusSetuju banget Mbak, kita sebagai orang tua memang harus update tentang perkembangan dunia pendidikan. Kurikulum global inilah yang memang dibutuhkan untuk kehidupan anak kita ya.
BalasHapusBisa banget ini menerapkan kurikulum Internasional di Indonesia, tapi ituu harus siapkan SDM nya dulu. Kualitas guru harus ditingkatkan dan sarana prasarana juga diperbaiki.
BalasHapusSudah saatnya lembaga pendidikan yg ada di Indonesia menerapkan kurikulum internasional. Sampoerna university ini bisa menjadi contoh
BalasHapusKurikulum pendidikan Indonesia memang harus menyesuikan dengan waktu dan perkembangan zaman. Soalnya setiap tahun persaingan di dunia kerja juga semakin ketat. Tidak hanya dari dalam negeri, Tapi juga dari luar negeri. Makanya bagus juga diterapkan kurikulum internasional, agar generasi mendatang siap bersaing secara global.
BalasHapusSoon Indonesia akan menggunakan kurikulum baru yang disebut dengan kurikulum merdeka, teori kurikulum ini hampir mendekati sistemnya dengan kurikulum internasional, tinggal ditambah dengan muatan bahasa inggris sebagai bahasa pengantar pembelajaran yang memang butuh waktu dalam pengaplikasiannya di lapangan agar merata di Indonesia
BalasHapusKeren banget Sampoerna University ini ya mbak. Walaupun Universitas swasta tapi kualitasnya jempolan, apalagi sudah menggunakan kurikulum internasional Amerika dan bekerja sama dengan University of Arizona.
BalasHapusjaman sekarang tuh tantangannya emang banyak banget yaa, orang tua nya pun mesti melek perkembangan jaman, yang otomatis harus adjust juga ke perkembangan dan pendidikan anaknya juga, beruntung bisa banyak baca dan dapet informasi kaya gini, selain bekal buat diri sendiri bisa jadi persiapan buat anak kelak nih ttg kurikulum internasional
BalasHapuskayaknya zaman aku sekolah dulu, terutama waktu SD, jarang banget orang tua yang memperhatikan kurikulum sekolah anak-anaknya. Yang aku tau, kitanya aja yang ngikuti apa yang diajarin guru, nggak sampe memperhatikan kurikulumnya
BalasHapustapi karena ibu aku adalah seorang guru, baca-baca kurikulum anak SD woww banyak juga. Mungkin kalau waktu SD baca kurikulum nggak bakalan ngeh juga apa itu.
Nah pas udah gede terus baca kurikulum anak sekolahan sekarang ini berasa buanyak banget yang dipelajari. Kadang aku aja sampe ga ngerti, tambahan pelajaran apalagi saking banyaknya
ortu perlu juga ya mengikuti perkembangan kurikulum sekolah anak, agar bisa mendampingi proses belajar dengan baik
Pembentukan mental, kepribadian, dan lain sebagainya memang harus dididik semenjak dini. Dengan kurikulum internasional diharapkan anak bisa meningkat mental dan psikologisnya.
BalasHapusKurikulum internasional terbukti berhasil membangun karakter anak. Kalau ditetapkan di sistem pendidikan Indonesia, InsyaAllah dapat meningkatkan pendidikan negara kita. Aaamiin
BalasHapusdengan kurikulum internasional, anak bisa disiapkan sejak dini untuk berkompetisi dan siap memasuki dunia kerja kelak, apalagi sekarang ngga cukup hanya hard skill kudu soft skill juga
BalasHapusBicara soal kurikulum, jujur ya aku sempat bingung saat pergantian dari KTSP ke K-13. Dan sekarang kurikulum merdeka di mana ortu juga terlibat dgn pembelajaran anak. Menurut aku sih bagus, tapi tetep ya banyak bgt materi pelajarannya. Dan ya berharap kalau Indonesia bakalan menggunakan kurikulum internasional.
BalasHapusTanpa peran orang tua, kurikulum yang dijalankan di dunia pendidikan gak akan bisa berjalan maksimal. Maka dari itu diperlukan kerjasama yang baik antara sekolah, orang tu dan anak.
BalasHapusbetul mbak, akupun sepakat sama mbakmunsyaroh bahwa ortu memiliki peranpenting dalam menyukseskan pendidikan karena peran ortu dalam memilih pendiidkan dan terlibat di dalamnya adalah kunci agar produk pendiidkan bisa maksimal
HapusKurikulum internasional dalam pendidikan anak punya peran penting ya mbak
BalasHapusBisa membantu orang tua menyiapkan kompetisi global bagi anaknya
Mari terus dukung kemampuan anak dan perkembangan karakter yang mereka miliki. Salah satu bentuk dukungannya adalah bersekolah di kurikulum yang sesuai, seperti kurikulum internasional yang ada di beberapa sekolah di Indonesia, salah satunya Sampoerna University.
BalasHapussekolah atau kampus dengan kurikulum internasional membuat peserta didiknya semakin berkembang lebih pesat, dari pola pikir, cara pandang, kreatifitas dan juga leadershipnya, dna pastinya juga secara koneksi
BalasHapusUntuk menghadapi kompetisi (persaingan) di dunia global saat ini, kita (orang tua dan insan pendidikan) harus membekali anak didiknya dengan keterampilan (skill) khusus yang dibutuhkan masyarakat dan dunia kerja.
BalasHapusTerimakasih Ibu telah berbagi cerita tentang Al-Mishbah, semoga amal kebaikannya menjadi Barokah
BalasHapus