Memaknai Hidup bersama Buku Narasi Gurunda. Bagaimana cara kita memaknai hidup? tentu berbeda satu dan yang lainnya, tergantung pada prinsip hidup yang dijalani. Hal ini tentu selaras dengan definisi kata Makna hidup, yaitu hal yang dianggap penting dan berharga yang dapat dijadikan tujuan dalam hidup.
Tetapi sebagai seorang muslim bagaimana memaknai hidup sifatnya krusial dan berbanding lurus antara kehidupan didunia dan di akhirat. Bagaimana seorang muslim Memaknai hidup nya di dunia akan berdampak terhadap kehidupan akhiratnya.
Ketika mencari makna hidup maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan ngomong sama diri sendiri atau self talk, “ apa itu hidup dalam islam? “ . Yah ini semacam pertanyaan retorika sih, pertanyaan yang semua muslim tahu jawabannya. Iya kan? tentu saja jawabannya adalah ibadah.
Yang jadi pertanyaan adalah, ibadah yang seperti apa? tentu dong ibadah yang sesuai dengan Al-qur'an dan Hadits. Tetapi jawaban inipun maknanya luas. Diperlukan pemahaman melalui serangkaian kajian yang mungkin butuh waktu gak sebentar hingga paham, mengerti dan menjalani.
Tetapi daripada kita mikir yang ngejelimet soal ini ada satu cara bagaimana memaknai hidup lebih sederhana tapi besar dampaknya, yaitu melalui membaca buku. seriusan!
Melalui membaca buku, ntah itu buku novel, biography, agama apalagi motivasi tentu ada banyak sekali hikmah yang bisa diambil dan menjadi bagian dari cara memaknai hidup kita.
Seperti buku yang saya bahas kali ini, Narasi Gurunda karya Jihan Mawaddah atau yang biasa saya sapa Mba Ji.
Ada banyak poin penting dalam buku biography ini yang gak terlalu berat bahkan sederhana yang dapat menambah keimanan , keyakinan dan tentu lebih mudah dalam memaknai hidup.
Seperti ketika membaca halaman awal, belum apa - apa saya saya sudah "disindir" oleh pesan yang tersirat pada halaman 29.
" Lepas isya tidak boleh berlama - lama bersenda gurau hingga lalai karena urusan dunia"
Well, that's me setahun belakangan ini. Somehow, wejangan ini so relate dengan kondisi saya yang sedang down saat ini. Down secara fisik dan mental. Dan ternyata inilah sumber keterpurukan saya, lalai karena urusan dunia. Akibatnya, saya pun jatuh sakit.
Tapi tak mengapa, jika tidak disentil Allah lewat sakit mungkin saya akan makin lalai dan lupa dengan Allah. Saya rasa, bab sakit ini adalah salah satu perjalanan spiritual saya.
Perjalanan spiritual seseorang tidak sama antara satu dan yang lainnya. Ada yang dilalui melalui serangkaian tragedi yang dialami sejak kecil, musibah yang dialami, pola asuh orangtua hingga sederhananya hidup yang dijalani. Apapun prosesnya, seyogyanya semua itu bisa menghantarkan kita sebagai umat Islam menjadi pribadi muslim yang menjalani hidup sebagaimana mestinya.
Seperti kisah yang ditulis Mba Jihan Mawadah tentang perjalanan hidup dan spiritual sang Ayang tercinta dalam buku Bertajuk, Narasi Gurunda.
Buku Sederhana Syarat Hikmah Kehidupan
Judul Buku: Narasi Gurunda
Penulis: Jihan Mawaddah
Jumlah Halaman : 161 Halaman
ISBN : 978-623-92548-1-0
Penerbit: Sanggar Baca Caraka
Cetakan Pertama : Desember 2019
Cetakan Kedua : Februari 2020
Distributor Tunggal : Kampus Nulis Aja Community
Buku biografi yang ditulis dengan jumlah 161 halaman ini menceritakan perjalanan hidup sang ayah sejak masih kecil hingga masa pensiun menjelang.
Tidak seperti kebanyakan buku biografi lainnya, mba Jihan menulis biografi sang Ayah dengan inspirasi buku Biografi seperti novel biografi KH. Hasyim Asy’ari yang berjudul Sang Penakluk Badai dan novelisasi biografi KH. Ahmad Dahlan dengan judul Sang Pencerah.
Alasannya sederhana, Mba Ji ingin membuat biography dengan alur cerita yang tidak membosankan. Dan Faktanya, memang tidak membosankan. Saya malah hanyut terbawa cerita dari awal hingga akhir.
Bukan sekadar kisah hidup sang ayah yang penuh Lika-liku kehidupan tapi juga syarat makna kehidupan Ada begitu banyak pesan terkait bagaimana memaknai kehidupan yang disampaikan kisah sang ayah tercinta dalam buku ini.
Hidup, ibarat buih di lautan dan akan muncul dan lenyap begitu saja lalu menjadi sia - sia jika tidak dimaknai sebagaimana mestinya.
Narasi Gurunda, mengajak saya memaknai hidup lebih dalam namun sederhana. Hal - hal sederhana namun bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Dibutuhkan keimanan dan tujuan hidup yang kuat. Karena ujian hingga mutiara hikmah bisa didapatkan juga tidak mudah.
Konsistensi dan Kegigihan Seorang Taufiq
Buku ini menceritakan seorang Taufiq yang merupakan ayahanda tercinta dari Mba Ji yang terdiri dari 11 bab yang mana setiap bab menceritakan perjalanan hidup Taufiq.
Setiap bab diceritakan layaknya sebuah novel. Saya seakan ikut hadir disana mengikuti perjalanan spiritual dan karir hingga rumah tangga yang dilalui Taufiq sepanjang hidupnya.
Setiap bab memiliki konflik batin yang dilalui Taufiq disertai solusi dan tentu saja hikmah dibalik konflik. Ini yang saya suka.
Setiap bab menceritakan konsistensi dan kegigihan Taufiq dalam mengejar impiannya sebagai guru. Langkah langkah dalam mengejar impiannya pun konsisten, selalu pada jalur yang benar. Benar dalam artian disertai tawakal, ikhtiar dan sabar serta tak pernah lepas dari prinsip agama yang dia pegang sejak kecil.
Ada satu kisah yang paling membekas di hati saya, yaitu Bab 4 : Ibu Kost Yang Malang. Bab ini menceritakan dilema Taufiq yang pada saat itu sedang kuliah dan tinggal di kost - kost an dengan uang pas - pas an.
Dalam situasi keuangan yang tercekik, tiba - tiba ibu kost minta bantuan Taufiq untuk meminjamkannya uang karena ia sedang butuh.
Dengan penuh dilema, akhirnya Taufiq memutuskan memberikan sisa uang yang dimilikinya untuk ibu Kost.
Stress memang setelahnya, tapi Taufiq tidak pernah putus asa terhadap Rahmat dan pertolongan Allah. Tidak lama kegundahannya soal mendapat uang dari mana terjawab ketika ada yang memintanya mengajar ngaji. Bukan hanya uang yang didapat, tapi juga cemilan dan makan enak secara gratis.
Matematika Allah dan manusia memang beda ya. Itulah makna kehidupan yang saya ambil dalam bab ini.
Bab lain juga sama, banyak sekali hikmah yang bisa dijadikan ibrah yang dapat menambah cara kita memaknai hidup.
Penutup : Poin Hikmah Narasi Gurunda
Ada beberapa poin penting hikmah yang menambah cara saya dalam memaknai hidup yang saya ambil dari Narasi Gurunda dari setiap bab nya , yaitu :
- Jangan pernah tinggalkan sholat wajib dan tahajud
- Hidupkan Nur Al Qur'an
- Jadilah Manusia Yang Bermanfaat
- Matematika Allah berbeda dengan Manusia
- Adopsi Filsafat Cina
- Tidak boleh Zalim Terhadap Diri Sendiri
- Laki - laki harus berpijak di atas kaki sendiri
- Dunia hanya sebatas Hembusan Angin
- Ujian Tak Kan Pernah Usai
- Pertanggungjawaban Peran Orangtua Di Hadapan Allah
10 poin ini terlihat sederhana bukan? Nggak ngejelimet. Tapi untuk bisa seperti Taufiq dalam menjalani hidupnya tentu tidak mudah. Tetapi pasti bisa.
Terimakasih Mba Ji sudah menghadirkan novel biography ayahanda yang sarat makna sehingga dapat menjadi salah satu cara bagaimana saya memaknai hidup secara sederhana sesuai dengan keyakinan saya, keyakinan Islam.
Terimakasih banyak kak Eka ulasannyaa
BalasHapusSemoga bermanfaaat buat pembaca 😍♥️
Masya Allah mbak Jihan kereeeen emang panutankuuu :) jadi pengean baca lengkapnya nih :)
HapusMasyaallah..
BalasHapusBukunya Mba jIhan keren banget ya teh. 10 poin penting dalam hidup itu.
Wow sepertinya bukunya cukup "dalem" dan menarik. Tersedia versi e-book kah?
BalasHapusBelum ada nih kak hehehe. Soon yaa. Mudah-mudahan bisa ada ebooknya yang bisa dibeli di google play
HapusKukira dulu buku Narasi Gurunda ini buku non-fiksi. Ternyata biography. Dari judulnya unik sihh ini, ada narasi..
BalasHapusKelihatan sihh bukunya sarat akan banyak makna dan pesan²moral buat kehidupan sehari² kita..
Masukin wish list dulu yaa.
Aahh..klo kary mba jihan mah jangan ditanya ya..
BalasHapusBuah jatuh ga jauh dari pohonnya bgt ini, seorang ayah panutan dan mba jihan yg inspiring bgt
membaca kutipannya pun sudah jleb buatku yang seringkali berleha-leha setelah isya
BalasHapusTerimakasih kak ulasan lengkapnya.. bukunya sangat menarik
BalasHapusMasyaAllah luar biasa.
BalasHapusIni bekal pengingat di dunia nih biografy yang kayak novel ya mbak? Mba Ji emang keren
MasyaAllah, amanat pesan yang disampaikan Ayahanda mbak Ji, nampol banget. Saya belum baca buku ini, keren banget ternyata.
BalasHapusjadi narasi gurunda itu buku biography ayahnya mbak ji? wah jadi penasaran banget ini. jadi inget ustad yusuf mansur kalau denger matematika Allah
BalasHapus