WEIRD GENIUS, Credir pic from their instagram account |
Kita semua memiliki bakat, benarkan? Adalah pertanyaan yang bergelayut dipikiran saya beberapa hari ini. Di sela menunggu jam buka puasa sambil menggoreng kulit ayam crispy pesanan Pak Suami, saya putar beberapa lagu melalui youtube.
Secara Tidak sengaja saya menemukan video musik dari LATHI & SWEET SCAR w/ WEIRD GENIUS & NI/CO. Seketika saya merinding dan gak berhenti takjub dengan aransement lagu lathi versi yang ini. Selain Lathi versi Sweet Scar x Weird Genius ini, saya juga dihibur Penyanyi yang sedang viral yaitu PAMUNGKAS dengan lagu hitsnya To The Bone lantas di tutup lagunya TERSIMPAN DI HATI - Eka Gustiwana (ft. Prince Husein & Sara Fajira). Saya makin merinding cuy!!
Tiba-tiba Pak Suami nongol ntah darimana dan komen,
“ Ini ndaaaa, si Pamungkas yang lagi viral itu! “
“ wah, iya aku udah denger. gila keren pisan! “jawab saya
“ Iya, aransement musiknya bagus, smooth terus benang lah kanu hate! “ jawabnya sengit
“ Iya Ndaa. terus ini lagu lathi versi nya Sweet Scar x Weird Genius, genius pisan Ya Allah! keren pisan. eh ini si weird genius eka gustiwana itu kan? yang nongol di billboard Times Square New York, Amerika Serikat tea? “ Sahut saya
“ Iya!!! keren pisan nyak? genius emang! “
“ Kok bisa sih bikin lagu siga kieu? bisaan gitu ngeracik nada, nempatin nada dan apalah aku teu ngarti “ tanya saya heran,
“ Anugerah! “ jawabnya singkat
“ Ah ndaa mah! yang bener! masa anugerah! bakat meureun diasah dari kecil! “ jawab saya
“ Bukan ndaa, gift alias anugerah! beda sama bakat. nya eta mah udah dikasih we anugerah kelebihan bisa bikin nada, ngeransement nada sebagus itu. eta teh butuh feel yang luar biasa. siga eta si Gerald Liu yang punya anugerah mah! kayanya bunyi kentongan di galon aja dia bisa tau itu nadanya apa. bukan alat musik lho! “ jelas Pak Suami
saya melongo, takjub dan gak habis pikir. Ah teori saya mengenai bakat selama ini hancur berkeping-keping! Lebay, wkwkwkwk
quote bakat di twitter |
Iya, selama ini saya meyakini kalo yang namanya bakat itu gak ada. Yang ada minat dan latihan terus jadi skill yang terus diasah sampai akhirnya bisa, hal ini tentu didukung lingkungan keluarga dan pertemanan yang kondusif. Misal, keluarga seniman ada kemungkinan anaknya jadi suka juga dengan dunia seni.
Saya jadi ingat, beberapa tahun yang lalu saya pernah menanyakan hal yang sama terkait salah satu band post rock favorit kami berdua yaitu Explosion in the sky. Percakapan di pagi hari sembari nonton Lone Survivor,
" Ndaa, kenapa sih si explosions bisa bikin lagu enak pisan. Gak banyak nada ribet tapi kena! " tanya saya
" Cuman 1 ato 2 ya? klo nonton konser mereka gak perlu liat mereka, cukup dengerin aja. Nikmatin " Jawab pak suamik
" iya betul. Kok bisa sih?" Tanya saya
" Anugerah Tuhan " jawab pak suamik,
Saya, " (-_-) heemmmm "
See, jawaban Pak Suami selalu sama. Bahkan beliau menambahkan, kalau seorang kurt cobain itu suaranya fals dan main gitarnya jelek. Tapi kenapa coba kalau udah performance walau dia cuman jreng standar begitu nyanyi bisa langsung kena di hati yang denger? ya itu anugerah namanya!
Jadi, benarkah seseorang itu emang gak punya bakat? misal menggambar,main musik, jenis olahraga tertentu atau menulis? segitu pentingkah sebuah gift atau anugerah bagi perkembangan skill?
Saya mau coba mengurai permasalahan ini, kita sedikit berteori. Jangan ngantuk ya, hihihihi
Apa Itu Bakat?
Ada banyak sekali definisi bakat yang saya temukan di dunia maya, salah satunya adalah menurut situs gurupendidikan yang menyatakan bahwa,
Bakat merupakan suatu kemampuan yang telah dimiliki oleh setiap manusia untuk mempelajari sesuatu dengan sangat cepat dalam waktu yang pendek dibandingkan dengan orang lain dan memiliki hasil yang lebih baik pula. Bakat telah dimiliki oleh setiap manusia dia lahir ke dunia ini.
Sementara definisi bakat berdasarkan beberapa ahli adalah sebagai berikut :
- KBBI : Bakat merupakan dasar “kepandaian, sifat dan pembawaan” yang dibawa sejak lahir.
- Freeman (1963) : Bakat adalah sifat – sifat yang memberi petunjuk akan adanya kemampuan yang dimiliki seseorang, yang dengan melalui latihan – latihan dapat direalisir menjadi kemampuan – kemampuan yang nyata, terutama dalam bidang – bidang khusus, misalnya dalam bidang bahasa, seni musik dan bidang teknik.
- Bingham (1968) : Bakat merupakan kondisi atau kemampuan yang dimiliki seseorang yang memungkinkannya dengan suatu latihan khusus dapat memperoleh suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus, missal kemampuan berbahasa, kemampuan bermain musik atau menciptakan musik.
- Crow dan crow (1989) : Bakat merupakan kualitas dalam diri manusia yang memiliki tingkatan beragam dan berbeda.
- Conny Semiawan dkk (1984) : “Bakat sebagai aptitude biasanya diartikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potensial ability) yang masih perlu dikembangkan atau dilatih”.
Kesimpulannya memang benar ternyata, bakat merupakan kemampuan khusus yang dimiliki seseorang sejak dia lahir.
Darimana sih bakat itu berasal?
Untuk menjawab pertanyaan ini, saya mencari tahu melalui situs kompas mengenai bakat yang menyatakan bahwa,
Saat manusia lahir manusia akan memiliki 100 miliar neuron. Tiga bulan neuron yang kita miliki tersebut berkomunikasi satu sama lain dan membentuk jalinan yang dinamakan dengan axon.
Ketika jalinan terbentuk, sebuah sinapsis pun otomatis terbentuk hingga pada usia tiga tahun, setiap 100 miliar neuron tersebut telah menciptakan jaringan sinapsis dengan neuron lainnya. Nah, koneksi antar neuron inilah yang menjadi awal mula munculnya bakat. Misal, anak suka bermain bola hingga tampak tidak bosan, bermain gitar tiada henti, menggambar hingga berjam-jam setiap hari.
Tetapi, benarkah itu bakat? perlu digaris bawahi bahwa sign atau tanda yang kita anggap sebagai bakat yang muncul pada anak usia dua atau tiga tahun tersebut , hal itu akan menjadi bakat atau tidak akan sangat tergantung pada minat anak kelak. Tetapi “bibit” bakat itu sudah ada.
Hal ini akhirnya membuktikan bahwa setiap jalinan sinapsis akan terus mendorong diri untuk tidak henti melakukan apa pun yang kita mau terkait minat kita. Melalui latihan, dorongan atau support serta arahan akan menggiring benih bakat sehingga anak akan fokus pada satu minat saja.
Bagaimana kalau saya sudah dewasa? apakah saya memiliki bakat terpendam? saya rasa punya mengingat penjelasan diatas. Benih bakat sepertinya akan muncul jika kembali dibangkitkan dan diasah melalui latihan. Misal, tiba-tiba di usia yang sudah 30 tahun minat untuk menggambar. Melalui latihan yang konsisten dan belajar teknik menggambar, bakat akan muncul dan skill akan terbentuk.
Tetapi apakah ini merupakan bakat atau kemampuan yang diasah? bisa jadi keduanya. tapi untuk lebih paham, yuk simak jenis-jenis bakat berikut ini.
Jenis-jenis bakat
- Bakat umum : merupakan kemampuan yang berupa potensi dasar yang bersifat umum, artinya setiap orang memiliki.
- Bakat khusus : merupakan kemampuan yang berupa potensi khusus, artinya tidak semua orang memiliki misalnya bakat seni, pemimpin, penceramah, olahraga.
Jadi, meskipun bakat ini muncul setelah dewasa ternyata masih bisa dimunculkan di rangsang melalui berbagai macam latihan yang konsisten. Lantas apa saja sih faktor – faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bakat?
Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bakat
Interaksi dalam diri dan Lingkungan
Bakat dapat berkembang melalui sebuah proses interaksi dari dalam diri dan lingkungannya. Jika kedua faktor ini saling mendukung maka bakat yang ada akan dapat berkembang secara optimal.
Minat
Benih bakat yang muncul sejak lahir dan terlihat pada usia balita hanya akan berkembang hingga batas – batas tertentu jika tidak disertai minat yang cukup tinggi terhadap bidang atau hal yang sesuai dengan bakat tersebut.
Motivasi
Suatu bakat tidak akan berkembang bila diri tidak memiliki motivasi , karena motivasi erat kaitannya dengan daya juang seseorang untuk mencapai suatu tujuan, bagaimana memahami konsep diri, rasa percaya diri, keteguhan dan konsistensi dalam mengembangkan bakat.
Bakat, skill atau anugerah apakah berkorelasi?
Seperti yang saya ceritakan di awal artikel mengenai percakapan saya dengan Pak Suami mengenai bakat dan anugerah, ya tentu ada hal yang tidak bisa kita pungkiri kalau seseorang ada kemungkinan akan memiliki gift atau anugerah khusus terkait bakat.
Kalau saya sih bilangnya sense ya. Orang yang dianugerahi kelebihan dari bakatnya memiliki sense yang berbeda dengan orang kebanyakan dengan bakat yang sama.
Seperti salah satu member Weird Genius yaitu Gerald Liu yang timeline twitternya selalu muncul di beranda saya karena saya sengaja mengaktifkan notifikasi update twitter dari Gerald.
Gerald adalah salah satu musisi yang berbakat dengan anugerah pendengaran yang luar biasa. Bagaimana bisa seorang gerald mengetahui suatu nada hanya dari dentuman, petikan atau pukulan sekalipun? saya mengamini ucapan Pak Suami kalau itu anugerah khusus.
Gerald kecil mungkin sudah memiliki bakat terhadap musik, lingkungan mendukung dan melalui latihan skill nya terbentuk. Sense of music nya terbentuk dan dengan luar biasa mampu mengenali nada bahkan nada sumbang sekalipun. Nah, sense ini muncul karena Gerald rupanya sudah banyak makan asam garam dalam dunia musik. Gerald berprofesi sebagai Dj dan pernah ajang musik EDM The Remix Season 2 di NET dan keluar sebagai runner up. Gerald juga aktif sebagai produser musik rapper.
Selain Gerald, partnernya di Weird Genius yaitu Eka Gustiwana juga memiliki anugerah yang sama dalam dunia musik. Bagaimana seorang Eka akhirnya bisa menjadi produser weird genius dan menciptakan musik yang memang jenius?
Dikutip dari Kuyou.id, Eka Gustiwana lahir di Jakarta pada 1 Agustus 1989 yang sudah jatuh cinta dengan musik sejak usianya 11 tahun dimana pada saat itu, ayahnya memperkenalkannya dengan gitar dan digital audio workstation. setelah lulus SMA, eka bermain keyboard di kafe-kafe. Sejak saat itu eka konsisten terjun di dunia musik dengan mengikuti berbagai ajang kompetisi musik hingga membuat musik jingle.
Saya Rasa, bakat yang muncul di usia 11 tahun ini lantas di asah dan terus diasah sehingga seorang eka memiliki anugerah sense of music diatas rata-rata.
Apakah saya bisa memiliki bakat dan anugerah?
Salah satu sahabat blogger saya, kak Tri pernah membuat status twitter yang membuat saya ingin merespon twitternya ( dalam artian mensupport ya ) yang intinya menyatakan bahwa “ kalau gak ada bakat bisa menggambar gak sih? “
Terus saya jawab, “ Semua punya bakat kok, aku sih gak terlalu percaya bakat ya. Yang utama adalah minat dan mau latihan. Lama - lama skill nya pasti ke bentuk kak “
Yess, ini yang saya yakini di awal. Dan masih meyakini hal ini sampai sekarang. Terkait anugerah, saya memang setuju dengan pendapat Pak Suami tetapi saya juga memahami bahwa anugerah terbentuk bukan tanpa proses. Skill yang mumpuni tidak muncul seperti sihir yang ojol-ojol ada. Tetapi melalui proses latihan dan belajar yang dilakukan terus menerus sehingga sense itu muncul dengan sendirinya.
Jadi percuma sih kalau punya bakat atau anugerah tapi gak dilatih dan gak diasah. Bakatnya akan jadi sia-sia dan gak berarti apa - apa. Nah hal ini lah yang akan mengalahkan mereka yang punya kegigihan dan tekad kuat serta konsistensi untuk berhasil dan sukses.
Kesimpulan
Memang, beberapa orang di dunia ini memilki bakat yang diasah dan dilatih secara terus menerus ditambah diberikan anugerah lebih atau anugerah ini terbetuk karena ditempa sejak lama, sejak kecil melalui proses yang panjang dan tidak mudah.
Tetapi bukan berarti kita yang merasa tidak memilki bakat emang gak ada bakat. Bakat itu ada kok, buktinya Eka Gustiwana baru berminat terhadap musik di usia 11 tahun.
Jadi, jangan berkecil hati jika kita merasa “ duh saya gak bakat!” atau “duh saya mah gak bisa” , karena selama ada minat dan motivasi yang kuat bakat itu akan muncul dengan sendirinya dan sense juga akan terbentuk. Saya sudah berusia lewat 30 an nih, masih bisa gak ya? tentu bisa! tidak ada kata terlambat untuk memulai.
Yuk gali minat, asah minat dengan belajar ilmunya dan terus latihan setiap hari. Bukan hanya dalam dunia seni, tetapi menulis, olahraga, fotografi dan lain sebagainya. Jika kita konsisten, jalan kesuksesan hanya soal proses dan waktu,
Semangat ya!
Salam Artjoka.
translate :
translate :
benang lah kanu hate! : kena di hati
siga kieu? : kaya gini
teu ngarti : gak ngerti
meureun : mungkin
eta teh : itu
ojol-ojol : tiba-tiba
Nah saya jadi ingat juga waktu nonont Queen's Gambit (film catur fenomenal) di mana pemerannya adalah cewek. Diceritakan bahwa anak itu sejak SD udah minat ama catur, bisa belajar tanpa diajari.
BalasHapusBahkan di usian kecil dia sudah bisa mengalahkan ahli catur yang udah besar
Saat besar akhirnya dia mengalahkan banyak orang.
Sayangnya beberapa kali dia tidak fokus karena masalah pribadi, akhirnya beberapa kali kalah gak bisa lawan yg paling kuat.
Setelah dia fokus, akhirnya bisa mengalahkan yang kuat itu.
Nah, bener dia itu udah punya gift yang sense caturnya dia bisa bayangin tanpa bermain, tapi jika tidak diasah dengan baik maka akan sia-sia.
Makasih ulasannya Mbak Eka. Intinya motivasi dan terus diasah ya 😍
halo Kak Tri,
Hapuswah aku belum nonton euy queen of gambit, aku jadi pengen nonton nih, hehehehe
nah iya, bakat itu udah ada sejak lahir ternyata ya. tapi kalau gak diasah yang percuma juga. setelah diasah nah kan keliatan dan muncul ya. kita juga pasti gitu, asal ada kemauan, motivasi dan terus latihan pasti muncul.
sama-sama kak Tri. terimakasih banyak atas inspirasi status twitter nya dan jadi sumber inspirasi artikel saya kali ini, gomawooooo :)
Hei, kalian mah punya bakat yg luar biasa, yg satu musik, yg satu gambar, keren pisan lah pokokna *luv
BalasHapuskalo aku sebenernya punya bakat juga dimusik, eh tapi sangat kurang sekali diasah, wkwk.. dan semangat-semangatnya pas waktu sekolah aja, walau juga belum terlalu dikenal, hahaha..
Kalau sekarang juga aku nggak tau ini bakat apa yang aku punya, hihi.. yang jelas kalau memang bisa dilakuin ya lakuin, kalau enggak yaudah, dasar ya aku ini, hewhew..
Tapi sebagai blogger ya harusnya bisa lebih mengasah bakat nulis ya, teh, dan itu yang masih kupelajari sekarang, hihi..
Haloooo kak Ky :)
Hapusbisaa aja bikin idung sayah terbang! wkwkwkwkwk. terlove jugaa deh, hehehehe
ih kakak pan jago nge bass, kembangin dong, pengen liat aksi kakak maen bass. bareng suami laahhh ajakin, hehehehe
tau gak bakat kakak apa? bikin aku seneng! wkwkwkw, ngak deng. kakak jago SEO tauuuuu!!!! dan bareng sama suami duuuhh kompak banget deh! kalian berdua sama-sama berbakat. pasti turun nanti ke bang Rasyid jadi jago coding! keren kaaann???
ter love
Hai mbaa Eka. Salam kenal yah. Kayaknya tim favorit lagu kita samaan dong, eh yang lathi sama pamungkas deng keren dah memang bakatnya anugrah dri Tuhan yang luar biasa...
BalasHapusEtapi kalau dipikir-pikir bakat aku belajar nulis artikel sama menghayati lagu kalau dengarin lagu itu sampe ke sukma2 pokoknya mau bahagia kek sedih kek udah jadi moodbosteer hehehe.
Halo kak Ulfah, salam kenal juga :)
Hapusiyesss, tosss virtua dong kita and yess mereka emang puna bakat yang luar biasa ya
waaahhh awesome, bakat menulis perlu di asah terus nih kak. insyallah bisa jadi penulus profesional yaa. apa sih lagu favorite kakak yang lain?
Mantul prnjelasannya kak dangat detail
BalasHapushalo kak mayuf, terimakasih banyak :)
HapusKayaknya aku termasuk golongan orang yang gak ngerti bakatnya di apa nih, Kak Eka. Kok rasa-rasanya aku biasa-biasa aja, dan gak ada bakat yang bisa ditonjolkan 🙈. Apakah pas masa remaja aku kurang mengeksplore minat yang ada di diriku ini ya, Kak? 🤔
BalasHapusNgomong-ngomong aku selalu salut sama orang-orang yang bisa menemukan dan mengembangkan bakatnya 😆. Contohnya Kak Eka, nih. Aku suka sekali sama ilustrasinya. 😍
halo Kak Roem,
Hapusih kak roem itu jago review beuaty lhoooo, jago dandan juga. itu bakat lho, aku malah gak bisaaa!!! huhuhuhuhu nah kan kakak udah jadi beuaty blogger ...udah oke tuh kak
duh kak roem lagi-lagi bikin saya ge er terus niih, hehehe makasih banyak yaaaa
yuk sama-sama kembangkan bakat kaakk
with love
Yeayy akhirnya ada translatenya hihi. Mantep Kak Eka ... 👏😆
BalasHapusAku kasih bintang 5 buat tulisannya 🌟🌟🌟🌟🌟
hehehehe, makasih kak Tri. kayanya aku harus ngurangin roaming bahasa ya di artikel, biar pada paham maksudnya apa, hahaha. kebiasaan sihhh. maaf, hehehe
HapusAku kadang suka bingung kalau ditanyai orang bakatnya apa, wkwkwk
BalasHapusMungkin karena masih bingu bedain antara minat sama bakat kali yaa..
Tapi berkat tulisan mba ini, aku jadi ada gambaran dan mulai bisa paham.
halo kak Pida,
Hapuskalau bakat itu udah keliatan sih dari kecil ya tapi akan percuma kalo gak ada minat. nah kalo minat itu semacam ketertarikan yang bisa jadi bakat kalau di latih dan terus di latih kaaak, hehehehe
selamat mencari minat dan bakay yaaa
saya juga kadang bertanya, apakah masing-masing orang dianugerahi bakat?
BalasHapusJUjur saja, sampai sedewasa ini, saya belum tahu apa bakatku, huhuhu
saya suka menggambar apalagi lihat teman2 yg bisa mengilustrasi gambar yg lucu2.. tapi saya gak bisaaa gambar ky merekaa wkwkwk.. eh kalo anak minta gambarin macam2 sy lgs pusing duluan... wkwkwk
BalasHapusAku juga dibuat terpesona sama performa musiknya weird genius. Itu pasti butuh ide dan waktu yg nggak sedikit ya. Sebagai penikmat musik, aku cuma bisa kasih nilai bagus dan ga bagus. Tapi, memang berkarya itu kalau mau terlihat biasanya ada sisi menonjolnya.
BalasHapusTerkait dengan bakat, kalau aku sih yakin semua org punya. Masalah selanjutnya, bakal diolah terus apa nggak ikut bakatnya.
Ada bakat yg diolah terus jadi cuan ya ada, ada bakat yg cuma biar hiburan juga ada. Tak apa, yg pntg apa yg pntg kita harus berani mencoba gitu.
intinya setiap orang punya bakat bawaan ya, tinggal gimana kitanya sadar dan berani untuk terus mengasah bakat itu, kalau saya sih mikirnya gitu karena pastinya tiap orang punya kelebihan sendiri yang orang lain belum tentu memilikinya :)
BalasHapusSebenernya saya juga suka gambar, Teh. Tapi berbakat atau ngga nya ngga tau sih hahahah, tapi waktu kecil sering banget ikut lomba gambar dan kaligrafi. Skr rasanya pengen nyoba lagi menggambar di kertas, hihi
BalasHapussetelah baca ini aku baru tahu kalo uttbys itu band tanpa vokal, pasti kalo ada event2 sekelas ngayogjazz suka ikutan nih, karena biasanya di sana pun yang dinikmati ya instrumen2 nya wlpn ada jg band dengan vokalis yang tampil...
BalasHapusAs always kak eka bikinnn ademm tulisannya. Mendalam. Jadi meraba raba bakatku nih meski udah setua ini.
BalasHapusBahasannya tentang bakat ini detail banget, Mbak. Suka bacanya jadi dapat insight baru. Btw saya kalau ditanya soal bakat pasti bingung mau jawab apa karena emang kurang tahu bakat saya apa. Menulis juga saya rasa nggak karena hobi sekaligus menjadi passion saya ini saya anggap sebagai minat bukan bakat. Bicara soal bakat juga saya jadi ingat kalau untuk memiliki skill apapun itu baik menggambar atau menulis hanya membutuhkan 1% bakat dan 99% adalah latihan. Jadi meski punya bakat tapi kalau nggak sering latihan ya bakal kalah sama orang yang nggak ada bakat di bidang itu tapi rajin latihan.
BalasHapussuka banget dengan kalimat terakhir kak, bahwa kesuksesan hanya soal waktu saja jika kita konsisten terus mengasah kemampuan kita ya dan tetap yakin dengan kemampuan diri. kadang saya juga masih bingung dengan bakat saya kak, tapi sampai kapanpun akan tetap digali heheh
BalasHapusBeuh baca tulisan ini serasa baca materi kuliah, plus otak berasa diketok2 jadi mikir. Apa saya punya bakat? Anak2 saya bakatnya apa?
BalasHapusAhaaaa.... "benang lah kanu hate" > tadi bacanya agak bingung, naha benang?? mau ngajait? ternyata beunang (kena) ya maksudnya, hehe.
BalasHapusPernah suatu hari aku nonton Bunda Dorce di tv (acara bakat gitu), trus dia bilang "kerja keras akan mengalahkan bakat, jika bakat tidak bekerja keras" . Terlihat rumit tapi benar adanya. Bakat itu gift, yang harus diasah terus sampai jadi skill. Nice post!
Kren sekali deh kak Eka inii... Bakatnya ngegambar, nulis satunya lagi bakatnya bermusik.. aku masih meraba² banget apa ya bakat yg paling cocok pada suamiku kak.. membaca ulasan ini jadi pingin kenal lebih dalam lagi sama bakatnya.. hehehe Terimakasih banyak kak ekaaa... Tulisannya membuka insigt tentang bakat pasangan kita...
BalasHapusPaling suka menulis dan membaca bisa dikategorikan aku suka menulis kali ya bakatku kak. Weird genius emang kece aku suka banget
BalasHapusAaa mbak keren banget pembahasannya, saya seperti meresa dijodohkan dengan tulisan mbak diwaktu yang tepat. Pernyataan "duh kayaknya aku gak bakat deh" lagi sering-seringnya menghantui kwkkwkw makasih mbak
BalasHapusAku percaya setiap orang punya bakat yang telah dia bawa sejak lahir. Masalahnya, bisa jadi banyak orang yang gak sadar dia punya bakat apa. Hal ini dikarenakan orang tersebut sedikit atau bahkan gak pernah mengeksplor dirinya dengan banyak hal. Jadi dia gak tau apa bakat yg dia punya.
BalasHapusOrang yang punya bakat, skill nya beda sama orang yang bisa karena latihan.
Kayak orang yang bagus nyanyi, dia punya bakat nyanyi dari lahir tanpa dia latihan vokal. Bahkan dia bersin aja suaranya merdu haha.. ya gak sih, kalo dasar gak punya bakat, ya dia butuh effort lebih buat latihan supaya punya kemampuan tersebut.
Saya juga begitu, kadang ada aja yang bilang "Udah bakatnya dari situ sih.." Hem, gak juga sih. Kan gak mungkin tiba-tiba baru lahir udah pandai nyanyi, udah pandai nulis. Saya rasa kita semua punya bakat, tapi kecenderungan untuk mengasahnya balik lagi ke diri sendiri ehehe
BalasHapusSalam kenal, kak :)
BalasHapusaku pernah punya kegalauan mengenai bakat ini. Pernah terbersit, "Jangan2 aku gak punya bakat."
Akhirnya, aku tidak terlalu memusingkan apa bakatku. Yg penting jalani dengan maksimal apa yg bisa aku lakukan.
Aku awalnya juga mikir "bakat itu anugerah Tuhan" atau bawaan gen, gara-gara lihat keluarga Adie MS yang semua berkecimpung di dunia musik, tapi setelah dipahami lagi, kevin aprilio bisa mahir musik karena lingkungannya, udah diajarin musik sejak dini dan diasah hingga berbakat sampai sekarang
BalasHapusBener juga ya kak, tidak ada orang yang tidak memiliki bakat, setiap orang punya bakatnya masing-masing
BalasHapusBener kak, semua org sebenernya punya bakat, tapi individunya yg punya peran mengembangkan bakatnya agar terasah dan berakhir ahli.
BalasHapusSampai sebesar ini pun aku masih merasa bakatku di bidang ini tuh beneran ngga sih? hehe butuh validasi sebenernya, makanya bikin pencapaian-pencapaian untuk mencapai validasi itu.
BalasHapusBener deh kak eka, setiap orang punya bakatnya masing2 yak, tinggal diasah aja gimananya tuh
Iya ya. Kafang juga suka mikir, kok si A bisa ini cepet banget. Nagus juga. Padahal caranya sama... Ternyata dari bakat dan anugerah ya kak
BalasHapusBakat itu ada ya, tinggal cara mengasahnya dan ditekuni. Apalagi anugerah yang memang datangnya dari Allah SWT, tentunya tinggal disambut dan jadikan sebagai skill
BalasHapusGara-gara lathi, aku tuh jadi nyari tau soal weird jenius sama eka gustiwana tau dannn they're so damn cool! Bahkan eka tuh emang sering compose lagu pake suara2 dari alat musik tradisional, keren banget! yes, bakat ya ternyata harus diasah, diolah biar bisa perform tuh bakat ga cuma mendem di alam bawah sadar doang yaa
BalasHapusWeird genius ini memang keren sih, asli lagu-lagunya kalo kita blind listening pasti ngirain ini lagu buatan bule, eh ternyata made in Indonesia lohhhh, keren banget yaa musisi muda tanah air kita, they're so talented sih
BalasHapusBakat ini ngga semua orang menyadarinya sih ya. Kayak bisa nyanyi, tapi tak disalurkan ke ajang pencarian bakat gitu. Jadi cuma terpendam. Hanya bisa menyanyi di kamar mandi.
BalasHapusNah, penting banget ada tes kemampuan bakat seseorang sejak kecil. Jadi anak bisa mengikuti dan mengembangkan bakatnya selama sekolah. Jangan jejali anak dgn kemampuan apapun tapi ngga maksimal. Lebih baik ketahui bakat anak, kembangkan, asah terus hingga dia mampu mengenalinya dirinya sendiri.
Paling seneng kalau udah nemu bakat dan bisa fokus di situ. Malah kadang terpikir ingin bisa ini, ingin bisa itu, dan sebenarnya bukan dari bakat juga ya kak, tapi semua itu diasah dengan belajar dan belajar lagi. Makasih kak tulisannya
BalasHapusAku juga suka loh Mbak sama Weird Genius, apalagi lagu Lathi. Suka banget. Suka takjub juga, kok bisa ya lagunya sebagus itu?
BalasHapusAku tuh ya Mbak, selalu terkesan pada orang2 berbakat, hasil karya yang Oke. Mungkin kalau setiap orang punya bakat dan diasah, akan dapat hasil karya yang bagus yak.m
Bakat membuat perjalanan menguasainya lebih mudah. Kalau yang satu modal bakat saja, sedag yang satunya modal usaha mati-matian, hasilnya bisa seri atau dimenangkan oleh yang berusaha keras karena berpengalaman. Kalau diasah bersamaan nah ini.... yang satu akan melesat.
BalasHapusProses simpul menyimpul syaraf otak ni unik sekali ya, bisa jadi seorang anak punya bakat A yang ortunya nggak bisa
bener banget, diam-diam sebenarnya kita itu punya bakat hihi.. beruntungnya, sekarang bakat bisa dideteksi eh dikenali sejak kecil ya, ada gitu kan tes nya minat bakat :)
BalasHapusWah setuju sekali mbak... tapi memang kalau bakat tidak diarahkan dan tidak diberi "pupuk" dan "dirawat" dengan baik tidak akan berkembang
BalasHapusSetuju kalau bakat kudu diasah biar makin terlihat eksistensinya. Kalau bakat didiamkan saja mana bs lihat outputnya ya mba?
BalasHapusIyaya..
BalasHapusSeringkali kita merasa tidak berbakat. Apalagi ketika tersandung dalam sebuah kegagalan. Kudu banget dikuatkan dengan motivasi bahwa bakat dan minat ini harus terus dikembangkan dan berada di track yang tepat dalam hidup. Tidak mudah berganti-ganti dan konsisten melakukannya dalam kurun waktu tertentu.
Intinya manusia lahir tidak hanya dengan tangan kosong ya Mbak tapi sudah bekali dengan berbagai kemampuan termasuk salah satunya bakat yang gak bakalan muncul selama tidak diasah atau dilatih. Termasuk menggambar juga gitu. Jadi ingat waktu SD saya punya hobi menggambar dan menulis tapi karena minatnya lebih ke menulis bukan menggambar jadi jadi ya begitulah.
BalasHapus