Tips mengatasi Mata Kelilipan Hingga Abrasi Kornea. Mata kelilipan gak aneh kan ya? Semua orang pasti mengalami mata kelilipan. Apalagi yang sering menggunakan sepeda motor. Entah karena kena debu, pasir, daun hingga lalat kecil atau yang dalam bahasa sunda disebut rameutuk.
Bagaimana rasanya ketika mata kelilipan? Pasti gak enak banget sih. Gatal dan perih. Biasanya tinggal usap dikit atau siram air mengalir, mata kelilipan sembuh dengan sendirinya. Tapi bagaimana kalau Mata kelilipan sampai terjadi abrasi Kornea? Eh sebentar, apa sih abrasi Kornea? Termasuk sakit parah kah?
Ini adalah cerita sharing pengalaman saya beberapa hari yang lalu ketika mata kelilipan hingga terjadi abrasi Kornea. Suatu musibah diluar kuasa dan dugaan, suatu musibah yang membuat saya bersyukur karena masih memiliki ibu saya disamping saya. Bagaimana ceritanya? yuk lanjut baca yaa.
Awal Mula kelilipan Mata
Pagi itu saya memutuskan masak semur ayam untuk Keenan. Karena dia suka sekali semur ayam, dan yaa saya juga kangen makan dengan sedikit rasa gurih - manis sedikit setelah hampir dua Minggu menerapkan diet karena sedang "cuci" pencernaan.
Yang namanya semur ayam, sudah pasti kita ngulek bumbunya dong ya. Bawang merah, bawang putih, kemiri dan laja. Sambil melanjutkan nonton drakor Undiscovered yang sudah masuk eps.12 saya ngulek si bumbu tadi. Ngulek santai.
Tapi entah kenapa, tiba - tiba mata saya kelilipan. Seperti ada sesuatu yang masuk ke dalam mata saya. Saya berasumsi bumbu yang saya ulek sepertinya terciprat sedikit kedalam mata saya. Seketika saya panik.
Lalu saya segera membasuh mata dengan air mengalir. Tetapi mata saya malah semakin perih dan langsung iritasi. Panik Pun menyerang. Saya minta pak suami meniup mata saya, menyediakan air dalam mangkok untuk mencuci kedip mata saya hingga dibelikan produk pencuci mata.
Tetapi sayangnya, iritasi mata saya malah makin parah dan mata saya bengkak. Selain itu, saya merasa seperti si benda asing itu nempel terus di mata saya. Rasanya sakit dan gak nyaman.
Saya langsung menelpon ibu saya dan meminta masukan dan saran apa yang harus saya lakukan. Ibu memberi saya beberapa saran yang sudah saya lakukan. Lantas ibu bertanya apa yang saya inginkan. Saya jawab saya ingin ke dokter saja. Tapi ibu menyarankan saya ke dokter esok hari untuk melihat perkembangan mata kelilipan nya bagaimana.
Baiklah, saya coba lihat bagaimana situasi esok hari setelah bangun tidur. Tapi ternyata tidak, mata saya tetap merah, perih dan sakit ketika dikedipkan. Ini adalah tragedi mata kelilipan terparah yang pernah saya alami! huhuhuhu.
Kemudahan dan Kelancaran Saat Berobat
Karena mata kelilipan ini terasa semakin parah, saya langsung minta ijin pak suami ke dokter mata bersama ibu. Rencananya saya mau berobat ke Cicendo, rumah sakit khusus mata di Kota Bandung. Saya meminta ibu saya untuk mengantar saya kesana mengingat jaraknya jauh dan agar suami tinggal dirumah saja menjaga anak - anak. Kalau tidak, bisa ikut mereka. Ini kan bukan mau piknik, tapi mau berobat. Pasti ribet banget bawa anak - anak, hehehe
Sebelum berangkat saya menyiapkan peralatan sekolah dan bekal Keenan. Karena Keenan masih menjalani evaluasi dan home visit. Agak riweh sih, apalagi sambil membujuk Kilan agar tidak ikut dengan saya. Maklum lah, Kilan yang tahun ini berusia 4 tahun masih berada dalam fase anxiety separations dengani saya.
Alhamdulillah anak - anak gak rewel. Tepat pukul 7 pagi, ibu sudah menjemput saya dan kami pun berangkat. Kami melewati rute Jl. A.H Nasution tembus ke jalan Dago, braga dan akhirnya Cicendo. Sepanjang jalan saya gak berhenti berdoa dan solawat, memohon sama Allah SWT agar dilancarkan pengobatan.
Pukul 8 pagi kami tiba di depan rumah sakit Cicendo. Parkir penuh sekali, sehingga kami terpaksa parkir di luar. Baru saja mau parkir, tiba tiba Tukang parkir datang dan melarang kami parkir kendaraan disitu.
Dengan ramah, Tukang parkir bertanya kami mau kemana. Tentu saja saya katakan mau berobat ke Cicendo karena mata saya kelilipan dari kemarin dan masih iritasi. Lalu Tukang parkir tersebut bilang,
" Bu, daripada parkir disini nanti kena sanksi Dishub terus ibu parkir di depan gedung itu bayarnya mahal, gimana kalau saya ajak ibu berobat di klinik Soediro aja? Itu dokter mata spesialis dan sudah berpengalaman " Ucap Tukang Parkir
" Dokternya mantan wakil direktur Cicendo lho! Tiga anaknya malah masih praktek di Cicendo. Insya Allah lah Bu, ibu cepat ditangani. Terus gak akan ngantri. Kalo di sini, waaah bisa lama pisan Bu nunggunya" Lanjutnya
Saya dan ibu saling bertatapan, antara bingung dan khawatir si Tukang parkir bohong nih. Tapi saya mau coba deh, siapa tau emang dokternya bener bagus dan bisa cepat menangani mata kelilipan ini saya dengan cepat dan tepat.
Lalu kami mengiyakan dan si tukang parkir ikut masuk ke mobil dan mengantar kami ke Klinik Utama Mata Soediro.
Dokter Mata Yang Ramah dan Menyenangkan
Klinik yang beralamat di Jl. Nyland No.2, Pasir Kaliki, Kec. Cicendo, Kota Bandung ini berada dalam sebuah gedung bertingkat, mungkin sekitar 4 atau 5 tingkat. Saya tidak terlalu memperhatikan jumlah lantainya, hehehe. Tapi jelas, gedung ini teduh karena banyak pohon. Begitu masuk juga tidak terlihat banyak kendaraan yang parkir sebanyak di Cicendo. Saya pun masuk dan langsung diarahkan oleh Tukang parkir tadi untuk melakukan pendaftaran.
Klinik mata soediro merupakan klinik praktek dokter mata yang sudah berpengalaman, yaitu Dr. Rianto Soediro, Sp.M
Begitu masuk, Tukang parkir mengambil nomer antrian untuk saya dan langsung diarahkan ke bagian pendaftaran. Biaya pendaftaran Rp. 20.000 , ya lumayanlah… lumayan mahal! Hahaha. Yo wis, lalu kami duduk dan nunggu dipanggil di meja pendaftaran depan. Saya kebagian nomor antrian A06, sepertinya nomor 6. Dan ternyata benar nomor 6. Gak lama setelah duduk saya pun dipanggil dan melakukan pendaftaran. Menyebut nama, alamat, no Hp dan mengeluarkan KTP.
Setelah itu saya kembali duduk di kursi ruang tunggu di sebelah ibu saya. Sambil menunggu dipanggil, saya sempat ngobrol dengan pasien di belakang saya dan biasa laah basa basi bertanya sakit mata kenapa, sksd banget ya? Wkwkwkwk. Habis gimana lagi, saya panik dan dagdigdug memikirkan mata kelilipan ini. Takut infeksi atau terjadi hal yang serius. Jadi, distraksi panik harus saya lakukan, hehe
Setelah menunggu hampir 10 menit, saya pun dipanggil. Wah ini cepat sekali Yaaa. Lalu saya masuk ke ruangan dokter dan disapa ramah oleh dokter
" Halo Ibu, ada apa nih? Ada cerita apa nih sampai ibu Datang kesini? " Sapa dokter dengan ramah dan senyum hangat terpasang di wajahnya yang memperlihatkan usianya yang sudah senja.
" Jadi gini pak dokter…… " BLA BLA BLA saya cerita kronologis terjadinya mata kelilipan.
" Oohh lagi masak ya Bu, terus sekarang ayamnya masih ada? Bukan Dimata tapi di meja makan? Hehehe " tanya dokter sambil bercanda
" Ada dong Dok, malah sisa empat karena di gondol kucing liar, hehehe " jawab saya
"Waah kucing nakal ya Bu, hehehe. Oke, saya periksa ya " jawab pak dokter sambil tersenyum ramah.
Lalu mata saya diperiksa menggunakan senter, kelopak mata saya ditekuk lalu mata saya di cek menggunakan alat pengecek mata yaitu Optometrist.
" Ooh gak ada apa - apa Bu, bersih kok. Ini sih tinggal sisanya aja. Gak apa - apa kok, gak berbahaya. Insya Allah sembuh ya " jawab pak Dokter setelah memeriksa mata kelilipan saya.
Lalu Dokter meneteskan obat tetes mata yang sudah tersedia di meja nya. Dan alhamdulilah, setelah diberi tetesan mata saya tidak terlalu perih lagi. Lalu Dokter membuat resep untuk mata kelilipan saya dan sebelum pamit, dokter berkata
" Semoga lekas sembuh ya Bu, insya allah gak apa - apa. Jangan kesini lagi ya, hehe " ucapnya sambil bercanda dan menepuk bahu saya. Duh, saya merasa tentram dan nyaman sekali diperlakukan sangat ramah oleh dokter
Lalu kami pamit, mengucapkan salam dan terimakasih. Resep lalu kami serahkan ke bagian apoteker dan menunggu obat. Coba tebak berapa biaya dokter dan obatnya? Rp. 372.000!! masyaallah!!! Mahal banget ya!!! Hahahaha
Meski mahal saya puas karena bertemu dokter yang ramah dan hangat, ditangani dengan cepat dan gak ngantri lama.
Jadi, kalau teman - teman terkena kecelakaan terkait mata, saya rekomendasiin banget deh diperiksa ke dokter di klinik. Tapi sayang, gak bisa pake asuransi. Jadi kalau mau berobat kesini harus menyiapkan dana yang lumayan, apalagi kalau kena sakit matanya cukup parah.
Seperti salah satu pasien yang saya tanya sakit apa, dimana ternyata saraf matanya luka karena terbentur sudut meja. Beliau sudah berobat yang ketiga kalinya dan sekali berobat habis 500 ribu!!!
Jadi ya, harus disiapkan dana nya. Tapi kalau melihat prosedur, pelayanan dan keramahan pegawai dan dokternya sih worth it lah
Perkembangan Mata Kelilipan Setelah Berobat
Alhamdulillah iritasi akibat mata kelilipan yang saya alami mereda. Tidak lagi terasa perih. Dokter memberi saya obat tetes mata yang harus ditetes sebanyak 5x dalam sehari ( setiap 2 jam sekali ), obat salep anti bakteri dan obat yang harus dimakan untuk hidung yang terus berair.
Setelah dua hari, mata saya mulai terasa nyaman. Hanya sedikit khawatir ketika bangun tidur tiba - tiba mata saya kembali perih seperti pertama kali kena mata kelilipan. Saya panik, takut pengobatannya gak berhasil dan harus kembali ke klinik.
Tetapi setelah kembali diberi obat tetes mata, perihnya gak kerasa lagi. Saya rasa karena semalam mata tertutup jadi agak kering. Jadi wajar sih kalo bangun tidur terasa perih.
Hari ini adalah hari kedua setelah berobat, Alhamdulillah semakin membaik. Walau masih terasa seperti masih ada yang mengganjal di mata tapi saya bisa menggerakkan bola mata ke atas, bawah, kanan dan kiri tanpa merasa perih.
Abrasi Kornea
Karena sempat panik di pagi hari, saya Googling terkait mata kelilipan di internet. Lalu menemukan satu nama penyakit mata kelilipan yang gejalanya mirip dengan yang saya alami, yaitu abrasi Kornea.
Dikutip dari hellosehat.com, Abrasi Kornea adalah suatu kondisi dimana mata mengalami luka pada bagian perisai mata atau permukaan kornea akibat masuknya benda asing. Kornea adalah lapisan cair transparan di luar bola mata yang berfungsi sebagai “perisai”.
Seperti apa sih gejala abrasi kornea?
- Mata memerah, perih, dan sensitif terhadap cahaya
- Mata berair
- Penglihatan terganggu
- Otot di sekitar mata terus bergerak
- Hidung berair
- sakit kepala
Melihat definisi dan gejala diatas, saya berasumsi sepertinya saya kena abrasi Kornea. Karena si benda asing sudah tidak ada dalam mata saya tapi saya merasa mata saya sangat perih, memerah, hidung berair, sakit kepala dan seperti masih ada yang mengganjal. Sepertinya perasaan mengganjal itu adalah luka di permukaan kornea.
Dokter memang gak bilang saya kena abrasi Kornea, mungkin agar saya tidak panik dan khawatir. Karena memang kenyataannya tidak perlu khawatir karena abrasi Kornea bisa sembuh selama 1 - 3 hari.
Tips Jika Mata Kelilipan
Berdasarkan pengalaman saya terkait mata kelilipan hingga abrasi kornea, berikut tips jika mata kelilipan yang bisa kita antisipasi saat terjadi.
- Ketika mata kelilipan, segera basuh mata dengan air mengalir atau menggunakan mangkuk yang diisi air untuk cuci kedip mata
- Gunakan cairan steril mata jika diharuskan
- Jangan mengucek mata
- Jangan meniup mata
- Cuci tangan sebelum menyentuh mata
- Jika mata masih mengalami iritasi hebat, memerah, hidung berair dan sakit kepala segera berkunjung ke dokter mata
Hikmah Di Balik Musibah
Yang namanya kecelakaan pasti dihindari semua orang, tapi terkadang bisa saja musibah tidak bisa kita hindari bahkan diluar kuasa kita. Seperti tragedi mata kelilipan yang saya alami, kejadiannya bahkan dirumah saat saya sedang santai.
Meski membuat saya khawatir dan panik, alhamdulillah Allah memberi kemudahan dan kelancaran berobat dengan dipertemukan dengan Tukang parkir yang menyarankan saya berobat ke Klinik mata Soediro. Kelancaran ini tentu tidak lepas dari pertolongan Allah SWT.
Selain itu, musibah ini semakin mendekatkan saya dengan ibu saya. Saya bersyukur sekali masih memiliki ibu yang bisa mengantar saya berobat, menemani dan menenangkan saya yang mudah panik ini.
Saya berharap teman-teman sehat-sehat ya, tidak mengalami mata kelilipan hingga abrasi kornea seperti yang saya alami. Hingga artikel ini selesai saya susun, mata saya membaik walau masih agak buram dan rasa mengganjal masih sedikit terasa. Mungkin ini masih proses penyembuhan. Semoga semakin hari semakin sembuh dan mata saya kembali sehat.
Kalau teman-teman mengalami hal seperti saya dan domisili teman-teman di kota Bandung dan sekitarnya, saya sarankan berobat ke klinik mata Soediro saja. Walau agak mahal, tapi penangannya cepat, gak ngantri, pelayanannya ramah begitu pula dokternya.
Salam sehat selalu ya,
artjoka
Klinik Utama Mata Soediro
Alamat: Jl. Nyland No.2, Pasir Kaliki, Kec. Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat 40171
Telepon: (022) 4203982
Jadwal Praktek :
Senin s/d Sabtu jam 8:00 - 11:30 WIB dan 17:00 - 21:00 WIB
Minggu: 10:00 11:30 WIB dan 18:00 - 21: :00 WIB
Dokter mata memang mahal mba :D. Aku pengalaman pas check up mata ku dan mata mertua pas mau LASIK dulu. Aku msh beruntung Krn dicover asuransi. Tapi pas liat tagihannya puluhan juta, mingkem langsung sih :p.
BalasHapusPernah juga adekku yg tadinya tinggal di Jepang lama. TRUS pas balik ke Indonesia, dia balik duluan Ama anaknya yg msh kecil. Baru juga mendarat di Jakarta 1 jam, mata ponakanku udh merah awalnya. TRUS bengkak, dan bola mata kayak menonjol kluar. Aku juga panik lah. Lgs bawa ke dokter. Kalo dokter bilang Krn debu sih. Mata ponakanku kaget kali, terbiasa Ama udara yg bersih di Jepang, bebas polusi, tau2 lgs diserbu Ama debu2 Jakarta hahahaha. Lgs bengkak matanya. Untungnya setelah di obatin mendingan sih. :). Memang harus hati2 banget yaaa.
Mataku udh minus parah, dan udh kabur banget kalo tanpa kacamata. Sbnrnya aku ogn LASIK aja. Tp masih ngumpulin keberanian duluuu hahahah. Serem juga mata dioperasi.
halo kak fanny, iya sih urusan kesehatan mata mah emang mahal ya, soalnya terakit organ tubuh yang penting amat sangat. aku sempet worry karena udah hampir mau sebulan gitu mata masih ada yang terasa ganjel sampai mau ke dokter lagi tapi keburu akunya isoman jadi ditunda, eh pas mau ke dokter matanya udah sehat. alhamdulillah, hehehehe
Hapusternyata debu di indo parah ya, sampai sampai adik kak fanny harus ke dokter mata. tapi sekarang gpp kan?
kalo opr lasik emang mahal sih, tapi untung di cover asuransi ya, aman, hehehe. mataku silindris sih, belum kepikiran di treat apa gitu, sementara gak pake kacamata juga, soalnya yang sebelah minus. jadi kalo pake kacamata malah pusing
kebiasaan buruk saya adalah mengucek kalau kelilipin, suka refleks padahal itu bsia rusak ya matanya, bahaya emang duh makasih kak sudah diingatkan
BalasHapus