Saya masih ingat alasan mengapa saya mengusulkan tema challenge Tanos bulan September pada partner saya Renovrainbow adalah #walkingchallenge, yaitu
" Teh, aku tuh pengen banget gak gampang cape kalo abis beraktivitas padat, bikin challenge olahraga yuk! "
Dan Renov setuju walau sesungguhnya saya tau do'i lebih rajin olahraga dibanding saya, hehehe. I really want to say thank's a lot to you sis, karena sudah mewujudkan harapan emak yang mulai melar badannya selama masa pandemi ini, hihihi.
Lalu digelar lah Tanos walking challenge yang berlangsung pada tanggal 07 - 13 September 2020. Dan kali ini, kami sepakat untuk mengajak teman satu komunitas kami di 1minggu1cerita dan teman - teman kami yang lainnya lewat undangan terbuka di platform social media Instagram.
Review Tantangan
Lalu bagaimana pengalaman saya sendiri selama melaksanakan tantangan kali ini?
apakah masih suka cepat lelah setelah beraktivias?
apakah ingin meneruskan tantangan?
Klise jika saya katakan anak-anak jadi alasan, tapi demikianlah adanya guys! hihihi. Jadi, rute saya hampir selalu sama setiap hari, yaitu keliling lapangan terdekat di rumah atau keliling RW. Karena, anak-anak gak mau diajak jalan-jalan terlalu jauh. Iya sih, kasian ya jalan jauh bisa bikin kaki mereka pegal-pegal. Dan saya juga gak bisa berjalan lebih dari 20 menit walau sangat ingin, percayalah. Baru muter satu keliling aja, Kilan udah histeris minta pulang! wkwkwk. Jadi, emak harus mengeluarkan jurus, " Jajan lah sama kakak ya, nih uangnya " hehehehe. Aman.
Karena ini olahraga ringan, jadi efeknya juga ringan. Belum bisa membuat saya turun BB ( hadeeuuhh yang emak harapkan terlalu besar ya! hehehe ) tetapi cukup menjadi pembuka bagi emak untuk kembali zumba di rumah. Iya, olahraga favorit saya memang zumba. selain mudah, murah dan dirumah. Jadi anak-anak gak akan meraung-raung minta pulang atau ini dan itu, hehehehe.
Btw, Ilustrasi artikel ini kaya yang gak nyambung sama bahasan ya? hihihi. Nyambung kok bagi yang suka nonton animasi karya Studio Ghibli, " Kiki Delivery Service" pasti ngeh.. Disana diceritakan kalo kiki kabur dari rumah karena ingin mengejar impiannya menjadi penyihir dan di kota itulah dia ketemu banyak orang-orang baru yang baik hati dan mendukung kiki menjadi penyihir.
Ibaratnya, Tanos walking challenge itu begitu bagi saya. Mungkin sebagian peserta ada yang sudah saling mengenal, tapi saya tidak mengenal semua terkecuali Kak Renov, teh Ail dan Kak Hani karena kami tergabung dalam komunitas 1m1c. Dan suatu kehormatan serta kebahagiaan tersendiri bagi saya untuk bisa berkenalan dengan teman-teman yang lain.
Harapan di luar pengharapan
Alhamdulillah, respon dan antusiasme dari partisipan luar biasa. Bahkan di luar harapan kami. Semua partisipan semangat dan saya sendiri merasa sangat terharu sekaligus terhibur dengan caption kocak para partisipan.
Semangat para partisipan dalam mengikuti #tanoswalkingchallenge ini bahkan mengalahkan saya sebagai panitia, hehehe. Betapa tidak, para partisipan bahkan berjalan hingga melebihi batas minimal syarat tantangan ini yaitu yang hanya 20 menit saja. Rata - rata para partisipan berjalan hingga 1 - 3 jam per hari. Luar biasa bukan? tentu dengen menerapkan protokol kesehatan ya yaitu jaga jarak dan mengenakan masker.
Satu hadiah yang kami terima selama tantangan ini adalah bahwa kegiatan tantangan kali ini di liput oleh salah satu peserta partisipan yang biasa kami panggil dengan #pejuangtanos, yaitu Kang Huyogo yang ternyata adalah seorang wartawan. Beliau meliput kegiatan Tanos walking challenge di portal media online Liputan 6. Alhamdulillah. Saya berasa jadi artis, hihihihi. Terimakasih banyak Kang.
Apa kata mereka
Alhamdulillah, reson dari setiap partisipan luar biasa. Soal semangat jangan ditanya deh. Semua sangat semangat. Siapa aja sih para pejuang Tanos yang hebat - hebat itu? ini diaaa
- Kak Adi
- Kak Ani,
- Kak Anil,
- Kak Devina,
- Kak Dita,
- Kak Endah “Kebuli Bandung”,
- Kak Hani,
- Kak Hugo,
- Kak Meti,
- Kak Michelle,
- Kak Netta,
- Kak Thea,
- Kak Vivi.
Saya sangat bersyukur juga sangat menghargai apresiasi dari para pejuang Tanos hingga dituangkan dalam sebuah tulisan tersendiri di blog para pejuang tanos yaitu Kak Anilawati , Devina, Vivi dan kak HaniTerimakasih banyak ya.
Yuk kita simak testimoni dari para pejuang tanos di hari terakhir #tanoswalkingchallenge berikut ini.
Selanjutnya ada apa ya?
Melihat antusiasme para pejuang Tanos yang masih semangat melakukan challenge bahkan hingga tantangan usai dan juga beberapa teman kami yang ingin bergabung, maka challenge ini akan diperpanjang hingga batas waktu ..... tidak ada batasnya! hehehe.
Semoga tantangan ini bisa menjadi sebuah kebiasaan baru yang positif ya teman - teman. Bagi yang mau ikutan #tanoswalkingchallenge generasi kedua, ciee.... yuk ikutan. Caranya gampang banget. Cukup repost postingan di feed kak Renovrainbow di akun IG nya @renovrainbow yaaa... sampai ketemu di #tanoswalkingchallenge
Salam Tanos
hugs you sistaaa ...
BalasHapustambah enakeun baca artikelnya... syukaa
Semangat yaa buat Tanos walking challenge sekarang yang to the infinite hehehe
Congrats teteh-tetehku yang keceh abeess.. Hihi.. Proud of you both.
BalasHapusAku merinding lho bacanya, apalagi bisa seviral ini tuh TANOS. Kerenlah..
Good luck untuk the next walking challengenyaa :*
Semoga ntar bisa ikutan, mo beli sepatu dulu, biar totalitas, wkwk..
Yes ... Aamiin .. semoga dimudahkan ya beli sepatu olahraganya.
HapusOOT dikit, setauku cerita KIKI itu dia bukan kabur dari rumah. Tapi tradisi penyihir itu kalau sudah dewasa, harus pergi dari tempat tinggalnya dan cari kota yang mau ditempatin. Di situ dia harus hidup mandiri dan jadi dewasa...
BalasHapusanyhoo, keren banget laah kalian para pejuang Thanos!!! Berkat ada cuitan ini, aku jadinya juga ikutan olahraga. Tapi senam aerobik di rumah 😂😂😂
Ceritanya aku ikutan tanos diem-diem >.<
halo kak, iya nih maaf...sambil ngetik sambil nyoba inget0inget....ini awal ceritanya gimana sih, hihihi. makasih udah ingetin yaaa
Hapussantuy kak Eka hehehe
Hapusiya awal ceritanya kan si Kiki ini sudah cukup umur untuk pergi dari rumah sebagai tradisi mereka sebagai penyihir yang beranjak dewasa. Milih kotanya juga terserah mereka gitu nyaman di mana hehe. Terus dia milih satu kota dan kerja di toko roti. Hehe
Waaah keren tuh mbak sampe diliput oleh media. Challange nya bisa sambil olahraga. Aku juga udah lama ga olah raga nih, Apalagi jalan kaki. Sejak corona, udah jarang keluar rumah. Paling, kalo agak jauh yaa tinggal naik motor aja 😅
BalasHapusPadahal dulu pas SMP SMA, aku jalan kaki dari depan gang ke sekolah itu total 2km loh, setiap hari. Sehat banget kan sekolah dulu hahaha
Wah, keren banget kegiatannya mbak. Olahraga dengan cara yang menyenangkan dan enggak memberatkan. Btw saya setuju dengan komen kak Friska tentang amnimasi jebolan Gibli.
BalasHapusaduh senangnya bisa support bareng2 gini, aku baru mau ikutan nih Teh Eka. sebenernya memang seneng jalan2 sama anak2 ke lapanagan, minimal beli sayur cm ga pernah didokumentasikan hehe
BalasHapuskeren ya ada tantangan olahraga bareng temen, Tanos Walking Challenge. Jadi reminder deh buat saya jg. Kadang krn kesibukan auto naik kendaraaan aja padahal sebenernya bs ditempuh dg jalan kaki kan ya, lebih sehat
BalasHapusUnik nama challenge nya Tanos 😍 seru sepertinya 👍 aku juga udah kangen olahraga lagi huhu
BalasHapusKeren nih...dengan cara sehat menambah artikel tulisan pula di blog pokoknya salut dengan emak-emak keren ini.
BalasHapusKeren ya tantangannya.... Aku pikir ini tentang tantangan menulis ternyata tantangan Olahraga... Kalau aku ditantang begini huhuhu gag tahu dah, gag pernah olahraga... Hehehe
BalasHapusSeru juga challengenya ya. Gitu emg, kalau pingin sesuatu, challenge bisa jadi solusi. Kalau cuma rasa "pingin", susah buat dilakuin. Target dan challenge kek gini itu penting sih. Dan setelah nyelesaiin target/challenge, beri apreasiasi kecil pada diri biar kerasa rewardnya
BalasHapusKapan lagi nih ada challenge yang seperti ini, pingin ikutan juga. Biar bisa saling support
BalasHapus#walkingchallenge ini cocok buat yang males olahraga.. kaya aq.. aq cobain juga aahhh
BalasHapuswah keren banget ini tantangannya, cocok buat aku yang mageran :P
BalasHapusTanos bersepeda ada gak mba ? hehehe
BalasHapusAku kalau dalam aktivitas harian diukur jarak saat menempuh jalan kaki di kebun, kayaknya dah lebih dari 2 km per hari hahahaha. gosong mlulu ni kulit. eh emang udah item sih.
BalasHapusWow... kalau 20 menit.. mungkin saya masih kuat... sampai 1 -2 jam..hmmm hebat dan kuat juga... menarik.. bisa juga utk olahraga alternatif selain bersepeda saat ini
BalasHapus