Hari ini
saya full temani keenan di sekolah TK tanpa bawa adiknya,
Alhamdulillah
kilan anteng “main” sama bapaknya.
Bapaknya bilang
kilan di ajak nonton film hantu, “valak” dan dia ngikutin filmnya ampe akhir.
Dia duduk
terus di sebelah bapaknya sambil nonton, Gak minta jajan dan gak rewel ini itu.
Syukurlah, saya lega.
Tapi, begitu saya pulang, tiba-tiba kilan bertingkah layaknya orang yang bebas dari penjara!Saya kaget!
Tapi, begitu saya pulang, tiba-tiba kilan bertingkah layaknya orang yang bebas dari penjara!Saya kaget!
Dia lari
kesana kesini, dia keluarin semua mainan dari lemari mainan dan mulai merengek
pengen ini dan itu dengan suara lengkingan khas setengah menangis,
“ mamaaaaa……ini….”
“mamaaaaaaaa……..ituuuuuuuuuuuuuuuu!!!”
dan begitu seterusnya sampai kuping saya panas dan mood saya berantakan.
Padahal saya lumayan cape sehabis nemenin kakak di TK.
“ mamaaaaa……ini….”
“mamaaaaaaaa……..ituuuuuuuuuuuuuuuu!!!”
dan begitu seterusnya sampai kuping saya panas dan mood saya berantakan.
Padahal saya lumayan cape sehabis nemenin kakak di TK.
Saya heran,
Kenapa selama
dengan bapaknya dia layaknya kelinci putih yang manis,
tapi begitu ketemu emaknya langsung meraung bak godzilla mengamuk??
tapi begitu ketemu emaknya langsung meraung bak godzilla mengamuk??
Gak jadi
deh saya “ngerjain” bapaknya biar beliau merasakan yang saya rasakan
( di kasih rewel anak! ) karena nyatanya gak gitu, hihihihi
( di kasih rewel anak! ) karena nyatanya gak gitu, hihihihi
Why oh
why?
Pendapat ahli tentang anak bertingkah layaknya GODZILLA saat
bersama ibu
Menurut artikel yang saya baca di :
https://www.huffpost.com/entry/does-your-kid-behave-much_b_8206426
https://www.huffpost.com/entry/does-your-kid-behave-much_b_8206426
Menurut psikolog
Marta Falaguasta, tingkah laku anak yang
demikian merupakan hal yang wajar, yaitu karena anak tidak merasa bebas menjadi
diri sendiri nya saat bersama orang tertentu ( kakek-nenek, paman-bibi, teman
orang tua dan bahkan ayah sendiri! )
"ketika anak lahir, secara
naluriah dia akan mempelajarri semua hal tentang ibu nya, hal tersebut dimulai
saat sang ibu mulai menyusui hingga MPASI pertama " ucap Falaguasta,
Sedangkan
menurut psikolog Wikan Putri Larasati, MPsi, Psikolog dari Biro Psikologi
Castra Tangerang, dalam artikel :
https://health.detik.com/ibu-dan-anak/d-3323378/anak-jadi-bertingkah-saat-ada-ibunya-tanda-ia-nyaman-dengan-sang-ibu menyatakan bahwa,
“ memang ada penelitian bahwa bayi ketika ada ibu justru lebih sering menabgis dibanding saat tidak ada ibunya ". Dikatakan Wikan, hal itu memang terjadi secara alami di mana anak jadi lebih manja jika ada ibunya.
https://health.detik.com/ibu-dan-anak/d-3323378/anak-jadi-bertingkah-saat-ada-ibunya-tanda-ia-nyaman-dengan-sang-ibu menyatakan bahwa,
“ memang ada penelitian bahwa bayi ketika ada ibu justru lebih sering menabgis dibanding saat tidak ada ibunya ". Dikatakan Wikan, hal itu memang terjadi secara alami di mana anak jadi lebih manja jika ada ibunya.
"Nah, kalau anak jadi lebih
bertingkah saat ada ibunya, ada betulnya bahwa itu tanda dia sudah nyaman
dengan ibu. Artinya, bagi si anak ibu adalah sosok yang aman kalau dia
menunjukkan sosok aslinya, jadi anak nggak perlu jaim lagi kayak pas lagi nggak
ada ibunya," tutur Wikan saat berbincang dengan detikHealth, Selasa
(18/10/2016).
Sedangkan
menurut :
https://id.theasianparent.com/mengapa-anak-berperilaku-lebih-buruk-saat-ada-ibu
menyatakan Pendapat dokter tentang anak berperilaku lebih buruk saat ada ibu adalah karena :
https://id.theasianparent.com/mengapa-anak-berperilaku-lebih-buruk-saat-ada-ibu
menyatakan Pendapat dokter tentang anak berperilaku lebih buruk saat ada ibu adalah karena :
“Ibu melambangkan ‘kebutuhan’ untuk
anak-anak, dan anak-anak menghubungkan kebutuhan mereka akan makanan dan
kelangsungan hidup dengan Ibu mereka,” kata Ann Corwin Ph.D, dokter konsultasi
di Parenting Doctor.
Itulah sebabnya anak-anak akan
meningkatkan perilaku buruk mereka untuk mendapatkan perhatian dari Ibu
kapanpun mereka bisa.
Peran ayah, di sisi lain,
melambangkan ‘kepercayaan’, ‘keberanian’ mengambil risiko dan ‘bermain’ untuk
anak-anak.
Sehingga anak-anak tidak terlihat
begitu putus asa untuk mendapatkan perhatian dari ayah mereka, karena ayah
tidak berperan penting untuk kelangsungan hidup (menurut mereka).
Nah, udah
ketemu alasannya why oh why
Klo sudah
begini, saya berusaha buat pasrah aja sambil sekuat tenaga buat ikhlas menerima
lemparan rewel anak – anak setiap hari yang tiada akhirnya, karena Saat anak
berprilaku seperti itu, sebenarnya kita sudah
berhasil menjadi sosok ibu yang sangat dibutuhkan oleh anak dan menganggap kita sebagai tempat yang sangat nyaman dan mampu
menjaganya dari gangguan apapun.
Oke deh,
Klo gitu saya setuju lah,
dan akan ngikutin saran dari :
https://www.creativehealthyfamily.com/the-reason-why-children-are-800-worse-when-their-mothers-are-around/
https://www.creativehealthyfamily.com/the-reason-why-children-are-800-worse-when-their-mothers-are-around/
So, take it as a good sign and
remember this: They save it all for you!
Do your kids start speaking tongue,
crying, releasing their bowels and clinging to you when you walk in the door?
Take it as a sign that they love you and just know that I’m sending you lots of
love the next time it happens, because I know… Oh, I know… it drives us all
bonkers-up-the-wall!
Kalau anak saya sama bapaknya anteng juga, tapi tetep nangis nyari emaknya >___< apalagi kalau sudah lapar, hahaha.
BalasHapustetep ya kembali ke emak! hehehe
HapusBaca ini jadi pengen punya anak hehe.. gapapa direwelin. Itung2 menguji kesabaran :)
BalasHapushehehe, sejak sekarang nabung stok sabar kak PUt, hihihihi
Hapus